"Berpikir seperti insinyur, berkarya seperti seniman. Inovasi lahir dari keberanian untuk mencoba dan gagal. Jangan tunggu sempurna untuk memulai, mulailah untuk menjadi sempurna. Setiap baris kode adalah langkah kecil menuju perubahan besar. Kreativitas tanpa aksi hanyalah imajinasi.”

Saturday, October 22, 2022

Filosofi Pendidikan Kejuruan

Filosofi Pendidikan Kejuruan

Tuntutan persaingan era global, perkembangan informasi dan komunikasi, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan struktur ketenagakerjaan di era global memerlukan kualitas SDM (tenaga kerja) yang handal (mempunyai daya saing secara terbuka dengan negara lain, adaptif dan antisipatif terhadap berbagai perubahan dan kondisi baru, terbuka terhadap perubahan, mampu belajar bagaimana belajar (learning how to learn), multi-skilling, mudah dilatih ulang, serta memiliki dasardasar kemampuan luas, kuat, dan mendasar untuk berkembang di masa yang akan datang). Hal ini selaras dengan karakteristik manusia sebagai sumberdaya dalam era global yang dituntut memiliki kemampuan: (1) berpikir kritis, peka, mandiri, dan bertanggung jawab, (2) bekerja secara tim, berkepribadian yang baik, dan terbuka terhadap perubahan, serta berbudaya kerja yang tinggi, dan (3) berpikir global dalam memecahkan masalah lokal, dan memiliki daya emulasi yang tinggi. 

Pesatnya kemajuan iptek menyebabkan perubahan kekhasan pekerjaan. Seseorang yang semula dididik dan berhasil menguasai ketrampilan seperti yang diinginkan dengan adanya perubahan peralatan atau cara kerja dapat menyebabkan ketrampilannya tidak 3 memadai lagi. Karakteristik dunia kerja mendatang sangat mudah berubah dan berkembang sesuai kondisi yang terjadi. Oleh sebab itu lulusan tidak hanya menguasai ilmu dan ketrampilan baku tetapi juga harus mampu melakukan adaptasi terhadap semua perubahan. 

Dari berbagai research dan literatur dengan memperhatikan berbagai tuntutan perubahan karakteristik dunia kerja masa depan, dapat diambil suatu rumusan karakteristik output pendidikan kejuruan yang diharapkan, yaitu : (1) memiliki kecakapan kejuruan secara profesional, (2) memiliki kecakapan berpikir, berolah rasa dan seni, dan memiliki komitmen pada moral yang mulia, (3) memiliki kemampuan pemecahan masalah kehidupan nyata, dan (4) memiliki kemampuan berpikir krtitis dan kemampuan sebagai agen perubahan., menjamin kesinambungan pembangunan negara. 

Untuk mewujudkan keempat harapan tersebut, pengembangan kurikulum dan pembelajaran memiliki peran strategis dan bahkan merupakan ujung tombak dalam mencapainya. Namun demikian langkah penting yang tidak dapat dilupakan adalah perlunya mengkaji berbagai aliran filasafat pendidikan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan arah pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Filsafat menyediakan petunjuk untuk implementasi, misalnya untuk pengembangan program, pemilihan kegiatan pembelajaran, tujuan kurikulum, perencanaan dan penggunaan sarana dan prasarana, dan identifikasi kebutuhan yang penting dalam pendidikan kejuruan. Dengan mengkaji berbagai aliran filsafat diharapkan pendidikan kejuruan mempunyai dasar yang kuat dan pasti menuju arah yang sesuai dengan tujuan. Dalam lingkup yang lebih kecil khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kajian filsafati akan lebih memantapkan guru dalam memilih strategi pembelajaran selaras dengan tujuan dan perkembangan situasi. 

Berbagai ahli mengklasifikasikan aliran-aliran filsafat terutama terkait dengan bidang pendidikan dalam berbagai cara dan bentuk, namun demikian terkait dengan pendidikan kejuruan, secara ringkas dapat dibedakan menjadi aliran realisme, idealisme, pragmatisme dan rekonstruksionisme (Pardjono, 2003). Lebih lanjut, karakteristik berbagai aliran tersebut berikut implikasinya dalam pengembangan kurikulum dsan pembelajaran dapat disajikan sebagai berikut: 

  1. Aplikasi Pemikiran Realisme 

Aristoteles, Francis Bacon, John Locke, dan Pestalozzi merupakan filsuf-filsuf aliran realisme (www. philosophy pages.com). Aliran ini lebih menekankan kegiatannya pada upaya pencarian kebenaran di alam semesta secara fisik. Kebenaran bagi aliran ini adalah sudah pasti, tinggal menunggu nuntuk ditemukan, dimengerti dan dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia. Seseorang yang mencari kebenaran realistik harus menggunakan panca inderanya atau alat bantu indera lain dan membuat ukuran-ukuran. 

Sistem belajar yang didasarkan pada unjuk kerja, kompetensi serta hasil pendidikan yang harus terukur merupakan ciri khas pendidikan yang menganut faham realistik. Dalam hal ini guru harus menghadirkan realitas dunia fisik ke dalam kelas. Pembelajaran kontekstual merupakan salahsatu upaya membawa realitas keseharian dunia eksternal siswa ke dalam dunia sekolah atau kelas. 

Dalam pendidikan kejuruan yang realistik, seorang peserta/siswa secara teratur dan berkesinambungan belajar ketrampilan tertentu untuk menjadi ahli dalam suatu pekerjaan. Hal ini telah berlaku lama dalam dunia pendidikan kejuruan semenjak revolusi industri. Kurikulum berbasis kompetensi merupakan salahsatu aplikasi dari pemikiran filsafat ini. Siswa disiapkan dengan ketrampilan spesifik untuk mengisi lowongan pekerjaan di industri. Maka pendidikan yang tepat adalah siswa dibawa pada realitas yang ada di lapangan kerja. 

Dalam era dengan akselerasi perubahan yang tidak begitu cepat, pendidikan model realistik cocok dilakukan. Namun akan menjadi masalah tatkala perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan begitu cepat yang mengakibatkan berubahnya struktur pekerjaan secara drastis. Sehingga letak keterbatasan pendidikan model ini adalah ketidakmampuannya untuk menyiapkan SDM menghadapi tantangan kemajuan teknologi yang cepat. Kritik lain adalah: sistem pendidikan ini hanya akan menghasilkan manusia mekanistik, kurang kreatif dan kurang mampu membekali dengan daya adaptasi lulusan. 

  1. Aplikasi Pemikiran Idealisme 

Aliran idealisme dengan beberapa filsufnya (Descartes, Berkely, Kant dan Hegel) menitikberatkan pandangannya pada sesuatu yang bersifat spiritual. Kebenaran menurut mereka merupakan kebenaran jamak, subjektif dan tidak mutlak. Pengembangan 5 karakter manusia secara utuh dan kesadaran diri merupakan tujuan utama dari pendidikan berdasarkan filsafat idealisme. Oleh karenanya kurikulum didesain untuk menghasilkan manusia secara utuh yang meliputi berbagaia aspek secara holistik. Dalam hal ini guru tidak lagi menyuruh siswa hanya mencatat pelajaran yang dijarkan, tetapi lebih banyak dilibatkan dalam proses berpikir, sehingga siswa dapat menangkap ide dasar dan konsep yang diberikan oleh guru.

 Strategi pengajaran yang digunakan pendidik idealis harus mampu mengembangkan kemampuan manusia secara utuh, kemampuan berpikir, berolah rasa, kemampuan berdialog, berlogika, berpikir. Oleh karenanya, metode mengajar yang digunakan dalam pendidikan idealistik memerlukan partisipasi aktif dari peserta didik. Agar peserta didik aktif, maka proses pembelajaran dalam kelas yang idealis bersifat socratecian dengan cara menyampaikan pelajaran secara tidak langsung. Pembelajaran dilakukan dengan cara menstimulasi peserta didik dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan agar mereka aktif berpikir dalam mencari kebenaran. 

Ketidaksetujuan terhadap spesialisasi merupakan keterbatasan aplikasi filsafat ini dalam pendidikan kejuruan, karena pada dasarnya pendidikan kejuruan masih tetap membutuhkan spesialisasi. Namun demikian keunggulan penerapan filsafat idealisme adalah kemampuannya untuk memahami makna hidup, mengembangkan daya pikir, apresiasi seni dan sebagainya 

  1. Aplikasi Pemikiran Pragmatisme 

Pierce, James dan Dewey merupakan salah satu pelopor aliran pragmatismprogressive. Dewey mengemukakan bahwa pendidikan merupakan suatu proses pengumpulan pengalaman pribadi dari seseorang yang berinteraksi dengan dunia. Proses belajar merupakan proses sosial, dimana peran guru adalah sebagai fasilitator dalam kegiatan-kegiatan belajar agar proses belajar terjadi dalam konteks sosial. Semakin baik lingkungan yang diciptakan guru akan semakin baik peluang terjadinya pengalaman yang berharga bagi siswa. Proses pendidikan akan bermakna apabila pengalaman itu menyumbang pengalaman berikutnya 

Hidup dan kehidupan bagi penganut pragmatisme merupakan realitas, sehingga pendidikan bukan sebagai persiapan untuk hidup seperti faham idealisme dan realisme, 6 tetapi hidup dan kehidupan itu sendiri merupakan kebenaran pragmatik. Seseorang yang mencari kebenaranpragmatik harus membuat hidup dan kehidupan ini bermanfaat secara fungsional dan material. Pendidikan yang terwujud dalam kurikulum menurut faham pragmatis harus memberikan pengalaman yang terintegrasi dan tersusun dalam bentuk “experiential continum” dalam masa kehidupan. Lebih lanjut beberapa asumsi dalam pendidikan pragmatis antara lain:

  1. Muatan kurikulum harus diperoleh dari minat-minat siswa bukan dari disiplindisiplin akademik. 

  2. Pengajaran dikatakan efektif jika mempertimbangkan anak secara menyeluruh dan minat-minat serta kebutuhankebutuhannya. 

  3. Pembelajaran pada pokoknya aktif bukannya pasif. 

  4. Tujuan dari pendidikan adalah mengajar para siswa berfikir secara rasional sehingga mereka menjadi cerdas, yang memberi kontribusio kepada anggota masyarakat. 

  5. Di sekolah, para siswa mempelajari nilai-nilai personal dan juga nilai-nilai sosial. 

  6. Umat manusia ada dalam suatu keadaan yang berubah secara konstan dan pendidikan memungkinkan masa depan yang lebih baik dibandingkan masa lalu. 

Pembelajaran harus memberikan pengalaman kepada peserta didik yang merefleksikan situasi dan lingkungan dunia kerja yang nyata. Peserta didik dalam kegiatan belajar dianggap sebagai pribadi meskipun dalam konteks sosial. Kegiatankegiatan belajar dalam pendidikan pragmatik diupayakan secara ”hands on” dimana siswa mendapatkan pengalaman praktis, otentik dan kontekstual sesuai dengan pengalaman riil sesuai dengan praktik-praktik yang ada di masyarakat. Metode-metode pemecahan masalah, eksperimentasi, dan model proyek merupakan metod epembelajaran yang sesuai diterapkan dengan harapan membuat sisiwa menjadi lebih ulet dan kreatif serta membentuk kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata.


  1. Aplikasi Pemikiran Reconstructionisme 

Dewey, Braeld, Freire dan Ivan Illich merupakan tokoh-tokoh aliran reconstructionis dengan dua premis yaitu : Pertama, masyarakat perlu rekonstruksi terus menerus dengan selalu melakukan perubahan. Kedua, suatu perubahan sosial akan mengakibatkan dua hal yaitu: rekonstruksi pendidikan dan peran dari pendidikan dalam merekonstruksi masyarakat.

Kurikulum yang rekonstruksionistik adalah kurikulum yang memungkinkan siswa untuk menjadi agen perubahan yaitu dengan merencanakan, meneliti,mengkritisi, dan mempromosikan perubahan atau inovasi untuk meningkatkan kehidupan manusia. Kurikulum rekonstruksionisme mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis bagi peserta didik, kritis terhadap praktik-praktik ketidakadilan dan ketidakseimbangan. 

Aliran rekonstruksionisme memiliki pandangan bahwa kebenaran bersifat sementara. Meskipun percaya ada kebenaran sosial, tetapi memegang keyakinan bahwa selau ada permasalahan di balik kebenaran itu. Orang mencari kebenaran dengan selalu mengkritisi praktik-praktik yang sedang berlangsung di amsyarakat. Pendapat inilah yang menjadikan aliran ini dicap sebagai aliran yang radikal. Namun meskipun demikian beberapa aspirasi filsafat konstruksionisme dapat digunakan dalam melengkapi dasar pijakan pendidikan kejuruan, ketika perkembangan teknologi sangat cepat. Dengan kemampuan kritisnya, siswa dapat berfungsi sebagai penyeimbang dari penggunaan teknologi di masyarakat, disamping dapat membantu masyarakat memahami teknologi sesuai dengan bidangnya. Kurikulum rekonstruksionisme dapat mengembangkan kemampuan menggunakan teknologi yang ada secar kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Peserta didik diharapkan menjadi agen perubahan budaya dan sosial (social agent of change). 

Dalam aliran rekonstruksionis, guru memberi kesempatan kepada murud untuk menggunakan waktu, baik di dalam dan diluar lingkungan sekolah yang sama pentingnya, sehingga memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dari lingkungan sosial yang nyata dan juga mengaplikasikan perolehan belajarnya ke dalam masyarakat untuk memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat.


Pengertian Mekatronika Ditinjau Dari Aspek Ontologi, Epistemologi, Dan Aksiologi

  1. Mekatronika Ditinjau Secara Ontologi

Ontologi kerap kali diidentikkan dengan metafisika. Ontologi  merupakan  cabang  ilmu  filsafat  yang  berhubungan  dengan  hakikat  apa  yang  terjadi.  Ontologi  menjadi  pembahasan  yang  utama  dalam  filsafat,  dimana  membahas  tentang  realitas  atau  kenyataan.  Pada  dasarnya  ontologi  berbicara  asas - asas  rasional  dari  yang  ada  atau  disebut  suatu  kajian  mengenai  teori  tentang  “ada”,  karena  membahas  apa  yang  ingin  diketahui  dan  seberapa  jauh  keingintahuan tersebut.

Mekatronika (Jerman: Mechatronik, Inggris: Mechatronic) berasal dari kata mekanika, elektronika, dan informatika. Dengan melihat asal katanya dapat dengan mudah dipahami, bahwa ilmu ini menggabungkan atau mensinergikan disiplin ilmu Mekanika, ilmu Elektronika, dan Informatika. Pada awalnya, secara khusus tidak ada disiplin iptek mekatronika. Untuk menggabungkan beberapa disiplin iptek tersebut, mekatronika memerlukan teori kendali dan teori sistem.

Secara sempit pengertian mekatronika mengarah pada teknologi kendali numerik yaitu teknologi mengendalikan mekanisme menggunakan aktuator untuk mencapai tujuan tertentu dengan memonitor informasi kondisi gerak mesin menggunakan sensor, dan memasukkan informasi tersebut ke dalam mikro-prosesor. Ini menyumbangkan kemajuan yang spektakuler jika dibandingkan dengan kontrol otomatis menggunakan instrumen analog, karena dapat merubah skenario kontrol secara fleksibel dan dapat memiliki fungsi pengambilan keputusan tingkat tinggi. 

Struktur mekatronik dapat dipilah menjadi 2 buah dunia yaitu dunia mekanika dan dunia elektronika, yang pada gambar ini dipisahkan oleh sebuah garis batas yang terputus-putus. Di dunia mekanika terdapat mekanisme mesin sebagai objek yang dikendalikan. Di dunia elektronika terdapat beberapa elemen mekatronika yaitu: sensor, kontroler, rangkaian penggerak, aktuator dan sumber energi. Panah blok ke arah kanan menunjukkan fungsi pengendalian sedangkan panah blok ke arah kiri menunjukkan fungsi monitoring. Tanda panah tipis menunjukkan alur informasi dan tanda panah tebal menunjukkan alur energi. Elemen-elemen mekatronik pada gambar ini dapat dijelaskan sebagai berikut. 

  1. Mekanisme mesin, yaitu objek kendali yang bisa berupa lengan robot, mekanisme penggerak otomotif, generator pembangkit listrik dan lain sebagainya. Kontroler Mekanisme Mesin Aktuator Sensor Dunia Mekanika Dunia Elektronika Fungsi pengendalian Fungsi monitoring Sumber energi Rangkaian penggerak Referensi Hasil kendali Alur energi Alur informasi. Garis batas 2 dunia.

  2. Sensor, yaitu elemen yang bertugas memonitor keadaan objek yang dikendali. Sensor ini dilengkapi dengan rangkaian pengkondisi sinyal yang berfungsi memproses sinyal listrik menjadi sinyal yang mengandung informasi yang bisa dimanfaatkan. 

  3. Kontroler, yaitu elemen yang mengambil keputusan apakah keadaan objek kendali telah sesuai dengan nilai referensi yang diinginkan, dan kemudian memproses informasi untuk menetapkan nilai komando guna merefisi keadaan objek kendali. 

  4. Rangkaian penggerak, yaitu elemen yang berfungsi menerima sinyal komando dari kontroler dan mengkonversinya menjadi energi yang mampu menggerakkan aktuator untuk melaksanakan komando dari kontroler. Elemen ini selain menerima informasi dari kontroler juga menerima catu daya berenergi tinggi. 

  5. Aktuator, yaitu elemen yang berfungsi mengkonversi energi dari energi listrik ke energi mekanik. Bentuk konkrit aktuator ini misalnya: motor listrik, tabung hidrolik, tabung pnematik, dan lain sebagainya. 

  6. Sumber energi, yaitu elemen yang mencatu energi listrik ke semua elemen yang membutuhkannya. Salah satu bentuk konkrit sumber energi adalah batere untuk sistem yang berpindah tempat, atau adaptor AC-DC untuk sistem yang stasionari (tetap di tempat). Berikut ini adalah gambar Struktur mekatronika:

Gambar Struktur Mekatronika

Struktur mekatronik yang digambarkan di sini dari segi teori kendali disebut sistem umpan balik (closed loop). Sistem umpan balik ini menyerupai makhluk hidup yang dalam melakukan kegiatan selalu merevisi tindakannya berdasarkan informasi umpan balik yang dikirim oleh indra ke otak. Analogi sistem mekatronik dan manusia sebagai contoh makluk hidup ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar Analogi Mekatronika dengan Manusia


  1. Mekatronika Ditinjau Secara Epistemologi

Epistemologi   diartikan   sebagai   cabang   filsafat   yang   berhubungan  dengan  hakikat  dan  lingkup  pengetahuan,  dasarnya,  serta  penegasan  bahwa  seseorang   memiliki   pengetahuan.   Azyumardi   Azra   menambahkan   bahwa  epistemologi   sebagai   ilmu   yang   membahas   tentang   keaslian,   pengertian,  struktur,  metode,  dan  validitas  ilmu  pengetahuan.  Jadi,  epistemologi  adalah  sebuah   ilmu   yang   mempelajari   tentang   hal - hal   yang   berkaitan   dengan  pengetahuan dan dipelajari secara substantif. Ketika  ontologi  berusaha  mencari  secara  reflektif  tentang  yang  ada, epistemologi  berupaya  membahas  tentang  terjadinya  dan  kebenaran  ilmu. Landasan epistemologi memiliki arti yang sangat penting bagi bangunan  pengetahuan, karena menjadi tempat berpijak dimana suatu pengetahuan yang  baik ialah yang memiliki landasan yang kuat.

Pertanyaan yang dapat diajukan untuk mengetahui epistimologi mekatronika adalah apakah mekatronika adalah benar-benar dapat disebut ilmu? Jawabannya tentunya ya, benar. Mengapa? Karena Mekatronik adalah teknologi atau rekayasa yang menggabungkan teknologi tentang mesin, elektronika, dan informatika untuk merancang, memproduksi, mengoperasikan dan memelihara sistem untuk mencapai tujuan yang diamanatkan.

Istilah Mechatronik (Mechanical Engineering-Electronic Engineering) pertama kali dikenalkan pada tahun 1970an oleh perusahaan jepang Yaskawa Electric Cooperation. Awalnya berkembang dalam bidang Feinwerktechnik, yaitu cabang dari teknik yang mengedepankan aspek ketelitian. Misalnya pada pembuatan jam, alat optik dan sebagainya. Lalu ditambahkan setelah munculnya Informatik sebagai disiplin ilmu baru.

Latar belakang lahirnya mekatronik dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu: sudut pandang sumber daya atau bibit dan sudut pandang kebutuhan atau permintaan. Dari sudut pandang bibit sedikitnya ada 3 buah bibit yang mendorong lahirnya mekatronik yaitu: (1) lahirnya device 4 bit pada tahun 1971 yang berkembang dengan pesat menjadi mikro-prosesor yang memiliki kemampuan yang semakin tinggi dan harga yang semakin rendah, (2) lahirnya motor listrik ukuran kecil yang memiliki torsi besar yang menggunakan permanen magnet rear-earth yang merupakan hasil sampingan program litbang luar angkasa NASA, dan (3) hasil-hasil teori kendali dijital. Dari sudut pandang kebutuhan sedikitnya ada 2 buah tarikan kebutuhan yaitu: (1) pada awal lahirnya mekatronik terdapat tarikan kebutuhan dari konsumen terhadap adanya sistem produksi yang mampu menjawab kebutuhan dengan tipe yang beraneka ragam dalam jumlah yang sedikit-sedikit, dan (2) tarikan kebutuhan akan barang-barang atau alat-alat pemroses informasi yang memiliki kecepatan tinggi dengan dimensi kecil untuk menjawab berkembangan masyarakat informasi yaitu masyarakat dimana peranan informasi menjadi semakin penting.

  1. Mekatronika Ditinjau Secara Aksiologi

Salah   satu   cabang   filsafat   ilmu   yang   mempertanyakan   bagaimana  manusia  menggunakan  ilmunya  disebut  aksiologi.  Aksiologi  mencoba  untuk  mencapai  hakikat  dan  manfaat  yang  ada  dalam  suatu  pengetahuan.  Diketahui  bahwa  salah  satu  manfaat  dari  ilmu  pengetahuan  yaitu  untuk  memberikan  kemaslahatan   dan   kemudahan   bagi   kehidupan   manusia.   hal   ini   yang  menjadikan  aksiologis  memiliki  peran  sangat  penting  dalam  suatu  proses  pengembangan  ilmu  pengetahuan,  karena  ketika  suatu  cabang  ilmu  tidak  memiliki  nilai  aksiologis  akan  lebih  cenderung  mendatangkan  kemudharatan  bagi  kehidupan  manusia  bahkan  tidak  menutup  kemungkinan  juga  ilmu  yang  bersangkutan dapat mengancam kehidupan sosial dan keseimbangan alam.

Hingga saat ini mekatronika dipandang sebagai hubungan antara ilmu Mekanik, Elektronik dan Informatik. Dalam masa yang akan datang, aplikasi mekatronika akan digunakan hampir disemua bidang, seperti Otomotif, Pemutar CD, Stasiun luar angkasa atau pada fasilitas produksi. Mekatronika dikategorikan oleh Majalah Technology Review (Diarsipkan 2007-09-30) di Wayback Machine. pada tahun 2003 sebagai 10 Teknologi yang dalam waktu dekat dapat mengubah hidup. Berikut ini adalah manfaat ilmu Mekatronika:

  1. Meningkatkan fleksibilitas. 

Manfaat terbesar yang dapat diperoleh dari penerapan mekatronik adalah meningkatkan fleksibilitas mesin dengan menambahkan fungsifungsi baru yang mayoritas merupakan kontribusi mikro-prosesor. Sebagai contoh, lengan robot industri dapat melakukan berbagai jenis pekerjaan dengan merubah program peranti lunak di mikro-prosesornya seperti halnya lengan manusia. Ini yang menjadi faktor utama dimungkinkannya proses produksi produk yang beraneka ragam tipenya dengan jumlah yang sedikit-sedikit. 

  1. Meningkatkan kehandalan. 

Pada mesin-mesin konvensional (manual) muncul berbagai masalah yang diakibatkan oleh berbagai jenis gesekan pada mekanisme yang digunakan seperti: keusangan, masalah sentuhan, getaran dan kebisingan. Pada penggunaan mesin-mesin tersebut diperlukan sarana dan operator yang jumlahnya banyak untuk mencegah timbulnya masalah-masalah tersebut. Dengan menerapkan switch semikonduktor misalnya, maka masalah-masalah akibat sentuhan tersebut dapat diminimalkan sehingga meningkatkan kehandalan. Selain itu, dengan menggunakan komponen-komponen elektronika untuk mengendalikan gerakan, maka komponenkomponen mesin pengendali gerak bisa dikurangi sehingga meningkatkan kehandalan. 

  1. Meningkatkan presisi dan kecepatan. 

Pada mesin-mesin konvensional (manual) yang sebagian besar menggunakan komponen-komponen mesin sebagai pengendali gerak, tingkat presisi dan kecepatan telah mencapai garis saturasi yang sulit untuk diangkat lagi. Dengan menerapkan kendali dijital dan teknologi elektronika, maka tingkat persisi mesin dan kecepatan gerak mesin dapat diangkat lebih tinggi lagi sampai batas tertentu. Batas ini misalnya adalah rigiditas mesin yang menghalangi kecepatan lebih tinggi karena munculnya getaran. Hal ini melahirkan tantangan baru yaitu menciptakan sistem mesin yang memiliki rigiditas lebih tinggi. 

Contoh klasik barang mekatronik adalah lengan robot dan mesin bubut kontrol numerik. Barang-barang ini dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berbeda-beda dengan cara merubah program mereka sesuai kondisi yang diminta, karena telah ditambahkan kemampuan kendali aktif yang canggih terhadap mekanisme yang telah ada.


4 Jenis Robot Industri Paling Populer - Jago Otomasi

Gambar Lengan Robot pada Industri


  1. Manfaat Mekatronika Bagi Penulis

Mempelajari mekatronika merupakan hal yang menyenangkan bagi saya. Dengan mempelajari mekatronika, saya dapat membuat sebuah produk otomatisasi. Produk yang pernah saya buat antara lain: Washtafel Otomatis, Mobile Robot Berbasis Internet of Things, Jam Sholat Digital, Running Text, dll. 


Sistem Pendidikan VET dan Proses Sertifikasi di Inggris

  1. Sistem Pendidikan di Inggris

VET formal di Inggris diatur dalam beberapa kerangka kualifikasi nasional. Kerangka Kualifikasi yang Diatur (RQF) diperkenalkan di Inggris dan Irlandia Utara pada tahun 2015 dan mencakup kualifikasi akademik dan kejuruan. RQF memberi organisasi pemberi penghargaan peningkatan kebebasan dan fleksibilitas untuk mengembangkan kualifikasi yang memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja tertentu. Kualifikasi sekarang diharapkan divalidasi dan didukung langsung oleh pemberi kerja untuk memastikan kualifikasi mengukur pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk industri, daripada mengikuti aturan dan struktur preskriptif yang diberlakukan oleh lembaga pemerintah. Pendeskripsi tingkat telah direvisi, tetapi delapan tingkat kerangka kerja yang sama (ditambah tingkat pemula, lihat Tabel 1) tetap dari Kerangka Kualifikasi dan Kredit (QCF) sebelumnya, dan kualifikasi yang ada terus ditawarkan hingga ditarik oleh organisasi pemberi penghargaan. Credit and Qualifications Framework for Wales (CQFW) juga memiliki level yang sama dengan QCF/RQF. CQFW adalah kerangka kerja meta yang terdiri dari tiga pilar. Ini adalah kualifikasi yang diatur, kualifikasi pendidikan tinggi dan kualifikasi pembelajaran seumur hidup, yang mencakup pengembangan profesional berkelanjutan di tempat kerja dan pelatihan bisnis yang dipesan lebih dahulu, serta pembelajaran non-formal, pengakuan pembelajaran sebelumnya (RPL), dan akreditasi yang ditetapkan untuk pembelajaran. Kerangka Kredit dan Kualifikasi Skotlandia (SCQF) terdiri dari 12 tingkat dan mencakup kualifikasi formal, dan peningkatan volume kualifikasi non-formal. 

CQFW, SCQF dan QCF sebelumnya menjelaskan tingkat, kualifikasi dan unit dalam hal hasil pembelajaran serta kredit dan jam pembelajaran nosional. Kualifikasi RQF, sejak 31 Desember 2017, telah dijelaskan dalam hal total waktu kualifikasi ( 11) sebagai alokasi kredit untuk unit dan kualifikasi tidak wajib dalam RQF. Kualifikasi Kejuruan Nasional (NVQs) dan Kualifikasi Kejuruan Skotlandia (SVQs) adalah kualifikasi berbasis kompetensi, berorientasi praktis yang didasarkan pada Standar Pekerjaan Nasional dan sering dinilai di tempat kerja. Sementara NVQ berada di dalam RQF dan CQFW, SVQ berada di dalam SCQF.

Untuk memenuhi permintaan pasar tenaga kerja akan keterampilan teknis yang lebih tinggi, jaringan Institut Teknologi sedang dibuat di Inggris yang berfokus pada pengembangan keterampilan pada tingkat kerangka kualifikasi 3-5 (EQF 4-5). Lembaga-lembaga ini akan disponsori oleh pemberi kerja, terdaftar di badan-badan profesional dan diselaraskan dengan standar pemagangan, dan diberdayakan dan diharapkan untuk merancang rute yang jelas menuju pekerjaan bekerja sama dengan pemberi kerja dan organisasi profesional. Selain itu, pendanaan dari pemerintah dan pengusaha telah dikonfirmasi untuk lima Perguruan Tinggi Nasional pada tahun 2016. Perguruan Tinggi Nasional ini akan fokus pada memberikan keterampilan teknis pada tingkat 4 hingga 6 (tingkat EQF 5-6) di bidang keterampilan digital, kereta api berkecepatan tinggi, nuklir , kreatif dan budaya, dan minyak dan gas darat.

  1. Proses Pengakuan Kompetensi

Secara umum ada lebih sedikit peluang transfer ke pendidikan lanjutan dan pendidikan tinggi untuk kualifikasi yang diperoleh di luar kerangka kualifikasi formal di Inggris. Pengakuan Pembelajaran Sebelumnya (RPL) diberikan atas kebijaksanaan institusional berdasarkan kebijakan RPL dari organisasi pemberi penghargaan individu di Inggris. 

Pedoman Pengakuan Pembelajaran Informal Sebelumnya merupakan bagian dari SCQF di Skotlandia. Sebelumnya ada jaringan RPL yang terhubung dengan Scottish Credit and Qualifications Framework Partnership yang menerbitkan perangkat RPL ( 54) dan panduan online yang bertujuan untuk meningkatkan dan meningkatkan pengakuan pembelajaran non-formal dan informal serta pembelajaran formal. Selama Jaringan RPL tidak lagi beroperasi, peralatan dan bengkel pendukung tetap tersedia.

Di Inggris, RARPA (Mengakui dan Mencatat Kemajuan dan Prestasi dalam pembelajaran yang tidak terakreditasi) selanjutnya dirancang oleh Institut Nasional Pendidikan Berkelanjutan Orang Dewasa (sekarang: Institut Pembelajaran dan Pekerjaan) dan mantan Badan Pengembangan Pembelajaran dan Keterampilan untuk membantu pengakuan dan validasi pembelajaran yang tidak mengarah pada penghargaan formal. RARPA mencakup proses bertahap dalam menilai prestasi individu peserta didik dengan mempertimbangkan titik awal mereka, identifikasi tujuan pembelajaran, pencatatan kemajuan dan penilaian akhir program.

Badan Penjaminan Mutu menawarkan layanan yang disebut Akreditasi Pelatihan Berbasis Pengusaha yang menghubungkan pengusaha dengan institusi pendidikan tinggi, memverifikasi kualitas dan standar pelatihan dalam perusahaan dan dalam beberapa kasus mencocokkannya dengan standar kualifikasi nasional. Proses ini mempromosikan pengakuan pelatihan non-formal dan membantu kemajuan ke program pendidikan formal. Mekanisme Pembelajaran Seumur Hidup telah dikembangkan untuk memungkinkan pendidikan dan pelatihan non-formal, seperti pembelajaran komunitas, pelatihan di perusahaan dan pengembangan profesional berkelanjutan, untuk diakui sesuai dengan prinsip-prinsip tingkat tinggi dari Credit and Qualifications Framework of Wales.

Departemen Ekonomi di Irlandia Utara bertujuan untuk mendorong lebih banyak orang, yang mungkin memiliki kualifikasi formal yang lebih sedikit, untuk mempertimbangkan melamar tempat di pendidikan tinggi berdasarkan pembelajaran pengalaman sebelumnya yang terakreditasi (APEL). The Northern Ireland University and College Accreditation of Prior Experiential Learning (APEL) Guidelines ( 57) dikembangkan untuk memfasilitasi masuk ke pendidikan tinggi – khususnya gelar Foundation – bagi mereka yang tidak memiliki kualifikasi akademik formal yang diperlukan untuk masuk ke pendidikan tinggi dengan menerima kualifikasi kejuruan dan pengalaman belajar sebagian atau seluruhnya. Pedoman tersebut didukung oleh universitas dan sektor perguruan tinggi dan memanfaatkan praktik yang baik di dalam sektor tersebut dan di seluruh Inggris.


Sistem Pendidikan VET dan Proses Sertifikasi di Belanda

  1. Sistem Pendidikan Kejuruan

Salah satu prinsip yang mendasari sistem pendidikan di Belanda, yang dijamin dalam pasal 23 Konstitusi, adalah kebebasan pendidikan. Artinya ada kebebasan untuk mendirikan sekolah, kebebasan untuk menyelenggarakan pengajaran dan untuk menentukan prinsip-prinsip yang menjadi dasar pendidikan (kebebasan berkeyakinan). Sistem pendidikan dan pelatihan Belanda terdiri dari bagian-bagian berikut: 

  1. pendidikan dasar (PO – primair onderwijs) di ISCED 1 adalah untuk siswa berusia 4-12 tahun. Durasi adalah delapan tahun.

  2. pendidikan khusus pada tingkat dasar dan menengah (SO/ VSO – special onderwijs/ voortgezet speciaal onderwijs) adalah untuk siswa berusia 3 sampai 20 tahun dengan kesulitan belajar atau perilaku dan/atau cacat mental, sensorik atau fisik.

  3. pendidikan menengah umum (AVO – algemeen voortgezet onderwijs), ISCED 2 dan 3, mencakup tiga jenis:

  1. pendidikan pra-universitas (program sekolah menengah pertama dan atas yang terintegrasi).

  2. Program pendidikan umum menengah pertama dan atas yang terintegrasi

  3. Dua program umum (jalur teoritis dan gabungan) dalam pendidikan pra kejuruan (VMBO – voorbereidend middelbaar beroepsonderwijs - theoretische en gemengde leerweg)

  1. program berbasis sekolah menengah pertama (VMBO - voorbereidend middelbaar beroepsonderwijs - kaderberoepsgerichte dari basisberoepsgerichte leerweg)

  2. program pendidikan kejuruan menengah atas

  3. program spesialisasi satu tahu

  4. pendidikan tinggi (atau tersier)

  5. CVET terdiri dari serangkaian kursus kejuruan atau yang lebih umum untuk pencari kerja, pengangguran, karyawan, wiraswasta, dan pemberi kerja. Program IVET menengah atas juga dapat berfungsi sebagai CVET.

Sistem pendidikan Belanda juga melayani kebutuhan orang dewasa tanpa kualifikasi (yang sesuai). Ada dua jenis pendidikan orang dewasa umum, yang terbuka untuk pelajar berusia 18 tahun ke atas (dalam kondisi tertentu, anak berusia 16/17 tahun juga dapat mengikuti jenis pendidikan ini). Pendidikan dasar (basiseducatie) adalah untuk orang dewasa asli dan non-pribumi dengan defisit belajar yang pendidikan atau pelatihannya tidak wajib. Ini berfokus pada keterampilan literasi dan berhitung sosial dan dasar. Pendidikan menengah umum untuk orang dewasa ) menawarkan program sekunder umum (VMBO, HAVO dan VWO). Di tingkat yang lebih tinggi, Universitas Terbuka yang didanai publik menawarkan program pendidikan akademik orang dewasa. Ini menyediakan program modular. Klasifikasi program VET pada pendidikan pra-vokasi, kejuruan menengah atas, dan pendidikan profesional tinggi di Belanda dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  1. Proses Pengakuan Kompetensi

Di Belanda, mekanisme untuk mengakui pembelajaran formal VET adalah sebagai berikut:

  1. di sekolah menengah pertama pendidikan pra-vokasi (VMBO), diadakan ujian pusat, nasional dan sekolah, yang penting untuk mendapatkan ijazah. Inspektorat pendidikan mengawasi kualitas ujian sekolah

  2. pada SMK tingkat menengah atas (MBO), penilaian hasil belajar menjadi tanggung jawab sekolah. Undang-undang menetapkan bahwa perusahaan yang menyediakan pembelajaran berbasis kerja harus dilibatkan. Standar kualifikasi berfungsi sebagai tolok ukur penilaian. Inspektorat pendidikan mengawasi kualitas ujian (isi, tingkat dan prosedur di tingkat program); 

  3. di VET sekolah menengah pertama dan atas, pengenalan ujian pusat wajib dalam bahasa Belanda dan matematika dasar akan dilakukan secara bertahap. Lulus ujian pusat dalam bahasa Belanda adalah wajib untuk mendapatkan ijazah VET menengah atas. Ujian pusat dalam matematika dasar belum wajib;

  4. dalam pendidikan profesional yang lebih tinggi, sekolah bertanggung jawab atas ujian sesuai dengan peraturan pengajaran dan penilaian yang dirancang oleh penyedia. Peraturan ini adalah bagian dari permintaan akreditasi untuk HBO yang diakui program.

Validasi pembelajaran sebelumnya, nonformal dan informal merupakan instrumen yang telah dipromosikan di Belanda selama lima belas tahun terakhir. Terdapat sistem validasi komprehensif yang mencakup semua tingkat dan sektor pendidikan. Sejalan dengan diskusi dan proposal yang dibuat dalam beberapa tahun terakhir, dari 2016 seterusnya ada dua prosedur validasi formal:

  1. validasi untuk pasar tenaga kerja: Pengakuan/dokumentasi pembelajaran sebelumnya – prosedur formal untuk pekerja dan pencari kerja yang mengarah pada pemberian portofolio keterampilan yang divalidasi (sertifikat). Validasi dimungkinkan untuk kualifikasi sektoral, formal VET dan HE. Jenis validasi ini paling banyak digunakan. Sertifikat tersebut tidak memberikan hak hukum untuk pengecualian untuk pembelajaran atau ujian di VET formal pendidikan tinggi profesional (lihat di bawah); 

  2. validasi untuk pendidikan: Akreditasi/sertifikasi pembelajaran sebelumnya (APL) – prosedur formal di mana seorang kandidat dapat menilai hasil pembelajarannya berdasarkan standar kualifikasi nasional untuk memperoleh kualifikasi formal di VET atau HE. Validasi mendukung akses ke pendidikan dan pelatihan di semua tingkatan. Sejalan dengan diskusi dan proposal yang dibuat dalam beberapa tahun terakhir, dari 2016 Meskipun kualifikasi VET dan HE secara teori dapat diperoleh melalui validasi, dalam praktiknya ini tergantung pada permintaan dan saat ini paling umum di VET.

Sistem Pendidikan VET dan Proses Sertifikasi di Prancis

  1. Sistem Pendidikan

Pembelajaran sepanjang hayat (formasi tout au long de la vie) meliputi pelatihan awal (pendidikan umum, profesional dan kejuruan, termasuk pemagangan) dan pelatihan kejuruan lanjutan untuk orang dewasa dan orang muda yang sudah terlibat dalam kehidupan kerja. Sejak 2009, setiap orang yang bekerja berhak atas kualifikasi profesional. Berdasarkan hak ini, pekerja (mandiri) dan pencari kerja dapat memilih kursus pelatihan yang memungkinkan mereka untuk maju dalam karir setidaknya satu tingkat, dengan memperoleh kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan ekonomi jangka pendek atau menengah. Kualifikasi ini harus dimasukkan dalam daftar nasional kualifikasi kejuruan (RNCP - Répertoire National des Certifications Professionnelles); diakui dalam klasifikasi sektor profesional, atau sertifikat kualifikasi profesional (CQP). Di samping program IVET formal yang mengarah pada kualifikasi yang dikeluarkan dan diakui oleh negara, berbagai badan menawarkan program pelatihan yang mengarah pada kualifikasi kejuruan sektoral dan sertifikat yang dikeluarkan oleh mereka. 

Pendidikan dan pelatihan kejuruan awal, termasuk magang, ditawarkan dari pendidikan menengah atas hingga pendidikan tinggi. Di akhir program pelatihan, peserta didik mengikuti ujian untuk mendapatkan kualifikasi. Setelah IVET, melanjutkan VET (CVET) memberikan kaum muda dan orang dewasa dengan kualifikasi untuk pasar tenaga kerja. Dalam pendidikan awal, setiap jalur mempersiapkan siswa untuk ujian untuk mendapatkan kualifikasi. Secara keseluruhan, ada sekitar 15.000 VET. Berikut ini adalah bagan VET dalam pendidikan dan pelatihan di Prancis.

Peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan menengah umum, dengan atau tanpa akhir pendidikan menengah pertama (Brevet des Collèges) dapat melanjutkan ke jalur umum, teknologi atau kejuruan menengah atas. Reformasi yang sedang berlangsung dari jalur kejuruan menengah atas dibuat untuk memperluas permeabilitas horizontal antara VET dan program pendidikan umum/teknologi.

  1. Proses Pengakuan Kompetensi

  1. Pelatihan kejuruan awal

Kementerian mengembangkan dan memberikan kualifikasi, gelar universitas dan sertifikat kejuruan atas nama Negara; yaitu terutama Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Pendidikan Tinggi, tetapi juga kementerian yang bertanggung jawab di bidang pertanian, ketenagakerjaan, sosial, pemuda dan olahraga, kesehatan dan budaya. Semua kualifikasi yang diberikan oleh Negara diakui secara nasional dan tidak kedaluwarsa.

  1. Pelatihan kejuruan lanjutan

Sistem pembelajaran sepanjang hayat memberikan beberapa kemungkinan pelatihan bagi kaum muda, orang-orang yang bekerja dan pencari kerja: kualifikasi yang diakui negara atau kualifikasi lain, misalnya yang diakui oleh sektor profesional, seperti CQP –sertifikat profesional kualifikasi. Selain program pembelajaran sepanjang hayat, pemerintah prancis juga menyediakan skema pelatihan dan sertifikasi untuk tahanan di penjara dan penyandang disabilitas. Program pembelajaran seumur hidup dapat dilihat pada tabel berikut ini. 


Sistem Pendidikan dan Proses Sertifikasi di Jerman

  1. Sistem Pendidikan

Pendidikan Kejuruan di Jerman terdiri dari pendidikan yang diatur pemerintah (negeri) dan pendidikan kejuruan lainnya (swasta). Berikut ini penjabaran untuk dua jenis lembaga pendidikan kejuruan tersebut:

  1. Pendidikan Kejuruan yang di atur pemerintah

Jerman, pendidikan formal wajib dimulai pada usia enam tahun dan berlangsung selama sembilan tahun (atau sepuluh tahun, tergantung pada negara bagian). Setelah itu, peserta didik yang tidak lagi mengenyam pendidikan formal harus mengikuti sekolah paruh waktu (vokasi) selama tiga tahun. Singkatnya, pendidikan wajib ada untuk orang berusia 6-18 tahun dan untuk magang (bahkan jika mereka berusia di atas 18 tahun). Setelah empat tahun sekolah dasar untuk semua, jalur pendidikan dibagi dalam 'sistem sekolah terbagi' yang terdiri dari program sekolah menengah pertama (sampai kelas 9 atau 10) dan program sekolah menengah atas (sampai kelas 12 atau 13). Bagan sistem pendidikan di jerman dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Pada bagan di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan di Jerman terbagi menjadi 3 bagian, yaitu level dasar, level menengah lanjutan dan level tersier. Pendidikan VET di Jerman dimulai pada menengah atas, pasca sekolah menengah, dan tersier. Berikut ini adalah penjabaran pendidikan kejuruan tersebut: 

  1. VET di tingkat menengah atas

Ada berbagai program VET di tingkat menengah atas, baik di sekolah penuh waktu atau dalam kerangka sistem ganda (magang), yang merupakan inti dari VET di Jerman. Beberapa program menawarkan pelatihan persiapan; lainnya mengarah pada kualifikasi kejuruan yang memungkinkan akses ke pekerjaan yang relevan. Kualifikasi VET juga dapat diperoleh bersama dengan gelar sarjana selama program studi ganda (yaitu, di universitas ilmu terapan). Sistem ganda adalah sistem pendidikan yang dilakukan di dua tempat belajar: perusahaan dan sekolah kejuruan. Magang menghadiri sekolah kejuruan paruh waktu satu atau dua hari per minggu, di mana mereka terutama diajarkan pengetahuan teoretis dan praktis yang berkaitan dengan pekerjaan mereka; mereka menghadiri kelas pada mata pelajaran umum seperti ekonomi, ilmu sosial dan bahasa asing.

  1. VET di tingkat pasca-sekolah menengah

Secara umum, ada banyak jalur kemajuan antara pendidikan umum dan VET, dan dari VET sekolah menengah atas ke pendidikan tinggi, sebagian besar melalui pendidikan pasca sekolah menengah. Memang, program di tingkat pasca sekolah menengah bertujuan untuk meningkatkan permeabilitas antara pendidikan menengah (bagi pemegang sertifikat kelulusan menengah umum menengah) dan pendidikan tinggi, dengan memperoleh kualifikasi masuk pendidikan tinggi. Program VET pasca-sekolah menengah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  1. VET di tingkat tersier

Sektor pendidikan tinggi terdiri dari berbagai jenis program dan institusi VET, yang disajikan dalam tabel berikut.

  1. Pendidikan kejuruan lainnya/pelatihan kejuruan

Selain kualifikasi kejuruan lanjutan yang diatur, terdapat berbagai ketentuan VET berkelanjutan, yang kurang diatur tetapi dipantau. Dalam dekade terakhir, mekanisme telah dikembangkan untuk meningkatkan transparansi dan kualitas dalam penyediaan CVET. VET yang dipromosikan secara publik ditargetkan pada berbagai kelompok, mulai dari pengangguran tanpa kualifikasi sekolah atau kejuruan hingga eksekutif. Tujuan, isi, dan durasi kursus berbeda-beda. Pelatihan berkelanjutan dalam perusahaan, yaitu CVET yang berkaitan dengan perusahaan atau kebutuhan terkait pekerjaan yang diselenggarakan oleh perusahaan, dapat dilakukan di dalam atau di luar perusahaan, tetapi perusahaan biasanya membayar provisi dan biasanya berlangsung selama jam kerja reguler. Ada sejumlah besar kesepakatan bersama yang memuat berbagai peraturan tentang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan dalam berbagai bentuk, model dan fitur. Kira-kira 25% dari semua kontrak kerja di Jerman tercakup dalam perjanjian bersama yang mencakup peraturan untuk CVET

  1. Proses pengakuan kompetensi

  1. Penilaian dalam pembelajaran formal

Ujian akhir disesuaikan dengan persyaratan kerja dan proses pekerjaan yang relevan. Sebagai aturan, ujian akhir mencakup empat atau lima bidang yang relevan dengan pekerjaan. Kinerja dalam mata pelajaran umum, seperti bahasa dan matematika, dievaluasi dalam kerangka laporan sekolah. Tergantung pada pekerjaan, ujian ini mengambil berbagai bentuk. Durasi dapat bervariasi, terutama dalam penugasan yang berupa contoh pekerjaan dan/atau tugas pekerjaan, tetapi tidak boleh kurang dari satu dan tidak lebih dari tujuh jam secara keseluruhan (tidak termasuk persiapan dan pasca pemrosesan) . Untuk tugas tertulis biasanya diberikan waktu dua jam. Ujian lisan biasanya berlangsung 30 menit. Sertifikat dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Struktur ujian ditetapkan oleh peraturan pelatihan terkait yang berlaku secara nasional dan menetapkan standar yang seragam.

  1. Validasi pembelajaran nonformal

Undang-Undang Pelatihan Kejuruan (BBiG), yang dikenal sebagai 'ExternenPrüfung' (pemeriksaan untuk kandidat eksternal, yaitu mereka yang tidak terlibat dalam program pelatihan kejuruan formal). Berdasarkan ketentuan ini, orang dapat mengikuti ujian akhir untuk pekerjaan yang diakui yang membutuhkan pelatihan formal (pekerjaan pelatihan) jika mereka memberikan bukti bahwa mereka telah dipekerjakan dalam pekerjaan yang relevan untuk jangka waktu setidaknya satu setengah kali dari yang ditentukan. untuk periode pelatihan awal.

  1. Penilaian dan pengakuan kualifikasi kejuruan asing

Undang-Undang Pengakuan Kualifikasi Kejuruan (BQFG), yang diperkenalkan pada April 2012, memberi individu hak agar kualifikasi yang diperoleh di luar negeri dicocokkan dengan kualifikasi Jerman oleh otoritas yang sesuai. Tergantung pada sektornya, penilaian dan pengakuan kualifikasi pekerjaan asing dilakukan oleh IHK Fosa (71) atau kamar utama ('Leitkammern'). Pelaksanaan Recognition Act dipantau dan didokumentasikan dalam laporan tahunan (72). Pada bulan Juni 2017, laporan tersebut mengevaluasi lima tahun pertama penerapan UU tersebut.


Contoh Kata Pengantar

 

KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta pertolongan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan rangkuman sistem pendidikan vokasi di negara eropa dengan judul “Ringkasan Sistem Pendidikan Vokasi Di Negara Jerman, Perancis, Belanda, dan Inggris” ini sesuai dengan harapan. Tujuan ditulis ringkasan ini yaitu untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Analisis Standar Keahlian dan Sertifikasi yang diampu oleh Bapak ..... .

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Makalah ini akan menjelaskan tentang sistem pendidikan vokasi di beberapa negara eropa terutama dikaitkan dengan masalah cara perolehan pengakuan kompetensi.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam ringkasan yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari senantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas tulisan ke depannya.

 

Purbalingga, 15 Oktober 2022

Penulis

 

 

Yoyon Fauzi

NIM. 0501522001


Tuesday, October 18, 2022

Secercah Semangat untuk Jiwa yang Gundah

Aku tau hari-harimu berat.
Dadamu sesak, kepalamu ramai.
Logikamu berperang melawan hati.
Bertahan sakit, meninggalkan sakit.
Kau bukan ksatria yang berwibawa.
Kau bukan bunda yang selalu tertawa.
Kau anak kecil bagi dirimu sendiri.
Kau perlu menjaga diri,
Merawat diri,
Memotivasi diri,
Menyayangi diri.
Perlakukanlah dirimu sendiri seperti anak kecil.
Kau butuh menangis?
Menangislah,
Aku ada disampingmu.
Menyeka air mata dipipimu.
Keluarkan saja, sampai benar-benar lelah.
Bagaimana?
Sudah lega?
Pejamkan matamu, ingatlah kembali dirimu damasa kecil.
Ingat lagi apa yang membuatmu sakit hati dan terbawa sampai detik ini.
Berdamailah dengan masa lalumu.
Berdamailah dengan diri sendiri.
Kamu kuat, kamu bisa, kamu hebat.
Jalanilah hari esok tanpa luka.
Berhentilah berharap pada dunia.
Kamu kuat berdiri dengan kakimu sendiri.
Kamu memiliki ekstra tenaga.
Gunakanlah tenagamu itu untuk kebaikan orang disekitarmu.
Tanpa mengharap kembali.
Tersenyumlah.
Aku yakin, senyum penutup laramu adalah awal kebahagiaanmu esok.
Semangat, meski hati ingin tidur.