Friday, December 2, 2022

PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK (BRAIN BASED LEARNING)

PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK



  1. PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK

Otak adalah anugerah yang begitu besar yang dikaruniakan Allah SWT kepada manusia untuk menjadi alat berpikir untuk menyelesaikan masalah, mengungkapkan ide, mengatur kehidupan dan berbagai fungsinya yang begitu kompleks. Mufidah menyatakan bahwa otak manusia adalah massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta ini, Akal dan otak adalah suatau kesatuan yang tak terpisahkan , akal menjadi pembeda antara manusia dan makhluk lainnya. Kinerja otak menjadi faktor penting pada tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena itu munculah teori yang menjabarkan tantang pembelajaran yang berbasis pada otak. 

Pembelajaran berbasis otak atau braind based learning adalah konsep untuk menciptakan pembelajaran dengan berorientasi pada upaya pemberdayaan otak peserta didik. Menurut Jensen, pembelajaran berbasis otak adalah belajar sesuai dengan cara otak dirancang secara alamiah untuk belajar. 

  1. PRINSIP-PRINSIP BRAIN BASED LEARNING

Menurut Renate and Geoffrey Caine (Making Connection, 1994), terdapat dua belas prinsip Brain-based Learning.

  1. Belajar Melibatkan Proses Fisiologi (Learning engages the physiology)

Otak akan bekerja dengan baik bila tersedia proses fisiologi yang mendukungnya. Proses belajar yang dilakukan otak akan memengaruhi seluruh bagian tubuh lainnya. Demikian juga proses bagian tubuh memengaruhi proses belajar.

  1. Ketersediaan air minum. 

Dehidrasi dapat mengurangi konsentrasi dan kemampuan intelektual. Bila tubuh kehilangan dua persen cairan tubuhnya, akibatnya terjadi penurunan kinerja mental dan fisik sampai dua puluh persen. Penyediaan air minum adalah penting bagi anak yang berangkat ke sekolah. Aturan yang masih membolehkan tersedianya air minum di dalam kelas sangatlah membantu anak dalam meningkatkan gairah belajar.


  1. Terpenuhinya multivitamin bagi anak. 

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan nonverbal meningkat ketika anak diberikan suplemen multivitamin dan mineral yang memadai. Minum multivitamin dapat meningkatkan skor IQ anak sampai naik 25 min Vitamin B dan zat besi sangat penting meningkatkan aktivitas otak. Kekurangan vitamin B mengakibatkan konsentrasi dan ingatan buruk, kurang energi' insomnia, dan mudah marah.

  1. Terpenuhinya jenis lemak yang baik. 

Campuran lemak seperti omega tiga dan omega enam menjaga keseimbangan otak. Peserta didik diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lemaknya sendiri. Pendidik juga dapat mengingatkan peserta didik untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

  1. Mineral lain. 

Sumber-sumber mineral penting Iainnya:

  • Boron, yang terdapat pada kacang-kacangan, apel, brokoli, anggur, dan polong-polongan.

  • Choline, yang terdapat pada kuning telur, sardine, hati, kacang-kacangan dan padi-padian.

  • Chromium, yang terdapat pada daging merah, telur, keju, seafood, padi padian utuh.

  • Kalsium, yang terdapat pada produk susu, almond, apricot, biji-bijian, sarden dan sayuran daun hijau, dll.

  1. Aktivitas, pencahayaan, dun penyakit. Pebelajar memerlukan aktivitas bergerak.

Aktivitas bergerak berbentuk: role play, strectching, merubah posisi tempat duduk. Pencahayaan juga penting bagi pebelajar. Pencahayaan ruangan yang ideal adalah yang sesuai dengan tingkat lumens yang sesuai, yakni yang lembut dan alami. Penyakit dapat menghambat pembelajaran. Misalnya, sakit amandel akan menggangu anak untuk belajar yang disebabkan oleh rasa sakit tenggorokannya dan deman yang terus mengganggu konsentrasi belajamya. Sakit perut dan diare membuat anak kesakitan dan terus buang air besar. Deman membuat anak lemah dan tak berdaya.

  1. Bahan kimia dan kerja memori otak. Beberapa bahan kimia makanan (Eric

Jensen, 2008) dapat memengaruhi kerja memori otak antara lain:

  • Asetikolin, memperkuat otak dalam membentuk memori jangka panjang pada neurotransmitter.

  • Lesitin yang menghasilkan kolin. Kolin dapat meningkatkan ingatan. Kolin terdapat dalam telur, ikan salmon, dan daging tanpa lemak.

  • Fenilalanin membantu memperbanyak norepinefrin yang dapat meningkatkan kesiagaan dan atensi. 


  • Adrenalin dapat melindungi dan memperbaiki memori, juga menyimpan memori yang menyenangkan atau traumatis.

  • Konsumsi coklat pada saat belajar akan dapat membuat pebelajar mengingat lebih banyak pada saat ujian dengan kondisi tertentu.

  1. Otak atau Akal Budi Bersifat Sosial (The brain/mind is social)

Versi awalnya the brain is a paralel processor. Otak selalu berusaha untuk membedakan dan memahami kejadian yang ada. Apabila dirasa tidak bermakna maka otak tidak akan memprosesnya.

  1. Pembelajaran Bermakna akan Terus Menetap (The search for meaning is innate)

Otak selalu mencari hal-hal yang memiliki makna dan secara otomatis akan bereaksiterhadap informasi yang datang.

  1. Pembelajaran Bermakna sering melalui Pola-pola (The search for meaning occurs through patterning) 

Pemahaman dan ingatan dapat terjadi melalui pola, atau melalui cara yang alamiah. Informasi dapat berupa belajar hal yang baru, yang membangkitkan emosi dan keselamatan hidup. Pembelajaran tentang keselamatan hidup lebih mendapat perhatian dan lebih bermakna. Terdapat istilah KWL (what you Know, Want, Learn), pembelajaran terintegrasi’ field trip, hands on learning, pembelajaran matematika generalisasi (pola), visualisasi komunikasi (implementasi).

  1. Emosi merupakan Bagian Kritikal (Bagian Penentu) untuk Memahami pola (Emotion are critical to patterning)

Kegiatan belajar yang dilakukan otak sangat dipengaruhi oleh emosi atau perasaan. Oleh karena itu, ciptakanlah suasana belajar yang menyenangkan dan kondusif, dalam ekspektasi yang positif. Gunakan teknik-teknik penarik emosi berikut:

  • Humor break. Semasa Charlie Chaplin (CC), pernah diadakan lomba lawak CC Adiknya jadi juri lomba ternyata CC tak jadi juara. Hal yang lucu dan aneh?

  • Drama, story telling, collobarative learning, ligsaw. Tampilkan pertunjukkan drama dalam classmetting (assembly).

  • Celebration. Gunakan ritual ”perayaan” setelah menyelesaikan pembelajaran materi tertentu.

  1. Otak Berproses Sebagian dan Menyeluruh Secara Simultan (The mind/brain processes parts and whales simultaneous)

Otak bekerja secara simultan memproses bagian per bagian sekaligus juga secara keseluruhan. Otak bagian kiri dan kanan memiliki fungsi yang berbeda dan bekexja secara simultan melengkapi satu sama lain.

  1. Belajar Menuntut Pemfokusan Perhatian dan Persepsi Periferal (learning involves both focused attention and peripheral perception) 

Otak selalu menyerap informasi secara langsung pada saat perhatian kita terfokus maupun saat tidak terfokus. Kita perlu menciptakan lingkungan mangan yang mendukung.

  1. Belajar Selalu Berproses Secara Sadar dan Bawah Sadat (Learning always involves conscious and unconscious processes) 

Secara sadar dan tidak sadar proses belajar yang dilakukan oleh otak berlangsung terns menerus. Oleh karena itu, kita dapat memberikan waktu yang cukup untuk siswa mengkonsolidasikan apa yang mereka pelajari dengan menngunakan intonasi yang berbeda, kecepatan yang berbeda, dan volume yang berbeda. Ketika menjelaskan suatu hal yang penting, ada anak yang kurang perhatian dan bermain!

  • Anak latah. Anak latah membuat anak lain diam dengan ccara memukul-memukul penggaris agar siswa lain diam. Ini mengikuti perilaku gurunya.

  • Berbahaya. Poster “evolusi” yang terpampang terus menerus akan tertanam dalam alam bawah sadar pikiran anak. Perlu diketahui, evolusi tidak mengakui penciptaan (kreasionisme) oleh Tuhan.

  • Gesture. Gesture memengaruhi apa yang disampaikan. Guru mungkin berkata, “Ibu sih tak marah,” tapi dia mengucapkannya dengan suara yang tinggi.

  1. Sedikitnya ada dua cara menata memori atau ingatan, yang berdasarkan pengalaman (system memori spasial) dan berdasarkan ingatan (rote learning)

Penataan memori pada manusia ada yang bermakna dan tidak bermakna. Efektifran cara menghapal. Berikan keterampilan pada siswa untuk menghapal sesuatu, dengan cara:

  • Mnemonic-mejikihibiniu (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu pada warna pelangi).

  • Chungking information. Gunakan tangan yang dikepal untuk mengetahui jumlah hari dalam satu bulan, dengan menggunakan lagu.

  1. Belajar adalah perkembangan (learning is development)

Pembelajarn merupakan bagian dari perkembangan. Untuk bebebrapa topiktertentu, siswa dapat berpikir secara abstrak, sementara yang lain terbatas dan masih berpikir pada tingkat konkret. Pembelajaran akan membangun hubungan antar saraf. Untuk itu, pembelajaran membutuhkan paparan, pengulangan, makna, dan praktik penting bagi siswa.

  1. Pembelajaran Kompleks Ditingkatkan melalui Tantangan dan Dihambat Oleh Ancaman (Complex learning is enhanced by a challenge and inhibited by thread)

Pembelajaran dapat terjadi dengan maksimal bila ada tantangan yang sesuai, Jangan terlalu mudah dan jangan terlalu sulit.

  • Jangan ada tes atau kuis yang mengejutkan. Ini akan mengancam ketenangan siswa. No surprise test or quiz (threatening).

  • Buatlah agenda yang jelas di awal pelajaran.

  • Buat iklim pembelajaran yang kondusif, ”It’s okey to make mistake. ”

  • Gunakan kriteria penilaian yang jelas.

  • Hindari memberi pemyataan yang membuat anak tidak semangat untuk belaja dan berpikir lebih dalam dan detail.

  1. Setiap Otak Memiliki Penataan yang Unik (Each brain is uniquely organized) 

Pilihkan variasi pembelajaran yang melibatkan proses berbagai indera bagi instruksipembelajaran yang berbasis otak.

  • Jangan melabeli siswa. Bila memungkinan hindarkan penyebutan atau pengelompokan berdasar kemampuan. If possible avoid ability grouping. .

  • Gunakan dan implementasikan Multiple intelligence dan Bloom taxonomy.

Menurut Caine and Caine, kondisi otak manusia tergantung pada 12 aspek lingkaran ”jam” Brain-based Learning. Semua aspek tersebut adalah suatu kesatuan yang saling mempengaruhi agar pelaksanaan pembelajaran berbasis otak terlaksana dengan optimal.  

  1. IMPLIKASI

Pelaksanaan model pembelajaran berbasis otak ini perlu memerhatikan beberapa hal Dalam hubungan ini, agar pembelajaran berbasis otak dapat berlangsung dengan baik dan alamiah, Renate Caine dan Geoffrey Caine dalam edisi revisi pada sumber yang sama (2002) menyatakan diperlukan adanya tiga elemen esensial yang interaktif, yaitu:

  1. Guru harus melibatkan siswa dalam suatu pengalaman interaktif yang kompleks, yang bersifat kaya dan nyata. Contohnya, untuk belajar bahasa asing siswa diakomodasikan untuk mempelajari langsung suatu budaya asing. Pendidikan harus selalu mengedepankan peranan otak sebagai prosesor paralel.

  2. Setiap peserta didik harus menghadapi tantangan personal sendiri’ sendiri. Tantangan seperti itu akan merangsang pikiran siswa pada keadaan kesiapan, kesiagaan, yang diinginkan. la akan selalu siap belajar.

  3. Agar peserta didik memperoleh wawasan (insight) tentang masalah, harus diakomodasikan hadirnya analisis intensif dengan berbagai cara pendekatan. Inilah yang disebut sebagai pengalaman proses aktif (active processing experience).

Ketiga elemen tersebut menjadi pengangan atau kata kunci bagi pendidik dalam proses pembelajaran berbasis otak mapunpada model pembelajaran lainnya, karena pada dasarnya lingkungan pembelajaran yang kondusi akan membantu siswa lebih mudah menyerap materi pembelajaran. Caine dan Caine juga menambahkan sejumlah kata kunci bagi berlangsungnya pembelajaran berbasis otak dengan baik, yaitu:

  1. Umpan balik akan berlangsung lebih baik bila datangnya dari realitas, ketimbang berasal dari otoritas guru.

  2. Peserta didik akan be|ajar lebih baik tatkala menyelesaikan masalah yang realistis;

  3. Karena setiap otak adalah unik dan berbeda-beda, pendidik harus mengupayakan setiap peserta didik agar terbiasa dengan lingkungan miliknya sendiri.

No comments:

Post a Comment