Showing posts with label Sistem Robotik. Show all posts
Showing posts with label Sistem Robotik. Show all posts

Tuesday, December 6, 2022

Prinsip Kerja, Wiring, dan Pemrograman Arduino Sensor LDR

 Prinsip Kerja, Wiring, dan Pemrograman Arduino Sensor LDR

Gambar Sensor LDR


  1. Pengertian Sensor LDR

Light Dependent Resistor adalah salah satu jenis komponen resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah sesuai intensitas cahaya yang diterima. Semakin besar intensitas cahaya yang diterima maka hambatannya semakin menurun. Sebaliknya apabila intensitas cahaya yang diterima semakin sedikit atau semakin redup maka nilai hambatannya semakin besar. Pada umumnya nilai resistansi/hambatan saat terang adalah 500 Ohm dan saat gelap resistansinya hingga 200 Kilo Ohm. Sensor LDR dapat diaplikasikan pada lampu jalan, lampu taman, alarm, dll.

  1. Prinsip Kerja Sensor LDR

Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.

  1. Pengkabelan/Wiring Sensor LDR





  1. Pemrograman

byte ldr = A0;

int nilaiLDR;

void setup() {

  Serial.begin(9600);

}

void loop() {

  nilaiLDR = analogRead(ldr);

  Serial.print("Nilai LDR: ");

  Serial.println(nilaiLDR);

  }


  1. Simulasi

Untuk melihat simulasi Project tersebut dapat dilihat pada link: https://wokwi.com/projects/350309002713760339

Prinsip kerja sensor ultrasonik wiring dan pemrograman arduino

Sensor ultrasonik: Pengertian, Prinsip Kerja, Wiring dan Pemrograman pada Arduino


Gambar Sensor Ultrasonik

1. Pengertian dan Prinsip Kerja

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).


Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

Gambar Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
Prinsip kerja sensor ultrasonik yaitu transmiter pada sensor mengeluarkan gelombang suara saat pin Trig diset HIGH. waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan pin Echo cukup 8 microseconds. Ketika ada benda di depannya maka gelombang suara yang dipancarkan akan memantul kemudian diterima oleh receiver. Dari prinsip kerja tersebut dapat diketahui jarak antara sensor dan benda yaitu setengah dari kecepatan suara dibagi waktu yang dibutuhkan gelombang suara dari transmiter sampai ke receiver.

Pemancar ultrasonik akan memancarkan gelombang dengan frekuensi 40kHz dengan jeda waktu tertentu.
Kecepatan rambat gelombang bunyi yaitu kisaran 340 m/s.

Sesudah gelombang pantulan mengenai alat penerima, gelombang tersebut akan diolah untuk dihitung jarak benda tersebut.

Rumus jarak benda dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

S = 340.t/2

S = Jarak
t = Selisih waktu dipancarkan dan waktu diterima gelombang

2. Wiring/Pengkabelan Sensor Ultrasonik



3. Pemrograman Arduino

#define echoPin 9 //Echo Pin
#define trigPin 10 //Trigger Pin

int maximumRange = 200; //kebutuhan akan maksimal range
int minimumRange = 00; //kebutuhan akan minimal range
long waktu, jarak; //waktu untuk kalkulasi jarak
 
void setup() {
Serial.begin (9600); //inisialiasasi komunikasi serial
//deklarasi pin
pinMode(trigPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
}
 
void loop() {
digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
waktu = pulseIn(echoPin, HIGH);
 delay(500);
//perhitungan untuk dijadikan jarak
jarak = waktu/58.2;
Serial.println("waktu = ");
Serial.println(waktu);
Serial.println("jarak = ");
Serial.println(jarak);
}

4. Simulasi


Gambar Simulasi pada Wokwi

Untuk melihat simulasi tersebut dapat dilakukan dengan klik https://wokwi.com/projects/350302614553887316



Saturday, December 3, 2022

Rangkaian Pneumatik Silinder Kerja Ganda

 Rangkaian Pneumatik Silinder Kerja Ganda


  1. Pendahuluan

Kontrol rangkaian pneumatik, berdasarkan aliran udaranya dapat dibedakan menjadi 2 sistem yaitu: Sistem pengontrolan langsung dan sistem pengontrolan tak langsung. Kontrol yang paling sederhana dari silinder kerja tunggal atau kerja ganda adalah kontrol langsung. Kontrol langsung digunakan untuk silinder yang membutuhkan aliran udara sedikit, ukuran katup kontrol kecil dan gaya aktuasinya rendah. Jika katupnya besar, gaya aktuasi yang diperlukan akan terlalu besar untuk dilakukan operasi manual secara langsung. Silinder yang keluar dan masuk dengan cepat atau silinder dengan diameter piston besar memerlukan udara yang banyak. Untuk pengontrolannya harus dipasang sebuah katup kontrol dengan ukuran besar juga. Jika tenaga yang digunakan untuk mengaktifkan katup tidak mungkin dilakukan secara manual karena terlalu besar, maka harus dibuat rangkaian pengontrol tak langsung. Pada sistem ini, sebuah katub kecil digunakan untuk memberikan sinyal untuk mengaktifkan katup kontrol yang lebih besar.

  1. Rangkaian Silinder Kerja Ganda

Prinsip konstruksi silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja tunggal, tetapi tidak memiliki pegas pengembali, dan dua lubang saluran dapat dipakai sebagai saluran masukan maupun saluran keluaran secara bergantian. Silinder kerja ganda mempunyai keuntungan yaitu bisa dibebani pada kedua arah gerakan batang pistonnya. Hal ini memungkinkan pemasangan yang lebih fleksibel. Seperti pada silinder kerja tunggal, pada silinder kerja ganda, piston dipasang dengan seal jenis O atau membran.

Jika silinder harus menggerakkan massa yang besar, maka dipasang peredam di akhir langkah untuk mencegah benturan keras dan kerusakan silinder. Proses peredaman dilakukan dengan jalan pada saat piston akan mencapai akhir langkah, peredam piston memotong langsung jalan arus pembuangan udara ke udara bebas. Untuk itu disisakan sedikit sekali penampang pembuangan yang umumnya dapat diatur. Sepanjang bagian terakhir dari jalan langkah, kecapatan masuk dikurangi secara drastis.



Gambar 13.3 Silinder Kerja Ganda


Katup 4/2 atau 5/2 dapat dipakai untuk mengontrol silinder kerja ganda. Katup tombol 4/2 (4/2 way push button valve) mempunyai 4 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, dan lubang pembuangan. Posisi kontak akan menentukan variasi aliran udara, tombol tekan untuk mengaktifkan dan pegas untuk kembali. Katup tombol 5/2 (5/2 way push button valve) mempunyai 5 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, dan dua lubang pembuangan.

Katup 4/2 pegas kembali (4/2 way pneumatic valve) mempunyai 5 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, lubang pembuangan, dan lubang sinyal. Bila lubang sinyal diberi aliran udara maka akan mengaktifkan katup dan sebaliknya bila aliran udara diputus maka katup akan kembali ke posisi awal karena terdorong oleh pegas kembali. Sedangkan katup 5/2 pegas kembali (5/2 way pneumatic valve) mempunyai 6 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, dua lubang pembuangan, dan lubang sinyal. Bila lubang sinyal diberi aliran udara maka akan mengaktifkan katup dan sebaliknya bila aliran udara diputus maka katup akan kembali ke posisi awal karena terdorong oleh pegas kembali.




Gambar 13.4 Katup 5/2 Pegas Kembali


  1. Gambar Rangkaian Kendali Silinder Kerja Ganda

Komponen yang digunakan

  1. Silinder kerja ganda

  2. Katup kontrol 5/2 NO

  3. Tombol kontrol katup 3/2 NO dengan pegas pengembali




Link Video Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=NnKojEZnFkBQ



Macam-macam Header pada Pemrograman C++

Macam-macam Header pada Pemrograman C++



Macam-macam File Header yang sering digunakan adalah sebagai berikut :

1)      stdio.h : Merupakan singkatan dari standar input output header yang digunakan sebagai standar input output operasi yang digunakan oleh bahasa C, akan tetapi bisa juga digunakan dalam bahasa C++. Fungsi-fungsi yang ada didalam stdio.h antara lain sebagai berikut :

  • printf() : merupakan fungsi keluaran yang digunakan untuk menampilkan informasi/pesan kelayar secara terformat (menentukan tipe data yang akan dikeluarkan).

  • puts() : merupakan fungsi keluaran yang digunakan untuk menampilkan informasi/pesan yang bertipe data string (tanpa harus melakukan penentuan tipe data terlebih dahulu).

  • putchar() : merupakan fungsi keluaran yang digunakan untuk menampilkan informasi/pesan yang bertipe data char(tanpa harus melakukan penentuan tipe data terlebih dahulu).

  • scanf() : merupakan fungsi masukan yang digunakan untuk menginputkan data numerik, karakter, dan string secara terformat (menentukan tipe data yang akan dimasukan).

  • gets() : merupakan fungsi masukan yang khusus untuk menerima masukan tipe data string (tanpa harus melakukan penentuan tipe data terlebih dahulu).

 

2)      iostream.h : Merupakan singkatan dari input outout stream header yang digunakan sebagai standar input output operasi yang digunakan oleh bahasa C++. Fungsi-fungsi yang ada didalam iostream.h antara lain sebagai berikut :

  • cout : merupakan fungsi keluaran pada C++ yang menampilkan data dengan tipe data apapun kelayar.

  • cin : merupakan fungsi masukan pada C++  yang bisa memasukan data berupa numerik dan karakter.

  • endl : merupakan suatu fungsi yang manipulator yang digunakan untuk melakukan perintah Newline atau pindah baris

 

3)      conio.h : Merupakan File Header yang berfungsi untuk menampilkan hasil antarmuka kepada pengguna. Fungsi -fungsi yang ada didalam conio.h antara lain sebagai berikut :

  • getch() : merupakan singkatan dari get character and echo yang digunakan untuk menahan (pause) output suatu program dan akan kembali mengeksekusi setelah kita melakukan inputan baik itu tombol enter atau tombol lainnya dan inputan tersebut tidak ditampilkan dalam window.

  • getche() : secara fungsi sama dengan getch() akan tetapi ketika melakukan inputan, inputan tersebut tampil dalam window.

  • clrscr() : merupakan singkatan dari clear screen yang digunakan untuk membersihkan layar windows .

 

4)      math.h  : Merupakan file header yang berfungsi untuk operasi matematika.Fungsi-fungsi yang ada di math.h antara lain sebagai berikut :

  • sqrt() : fungsi ini digunakan untuk menghitung akar dari suatu bilangan. Bentuk umum penulisannya  adalah sqrt(bilangan); .

  • pow() : fungsi ini digunakan untuk menghitung hasil dari perpangkatan suatu bilangan . Bentuk umum penulisannya adalah pow(bilangan,pangkat); .

  • sin(), cos(), tan() : fungsi ini digunakan untuk menghitung nilai sinus, cosinus, dan tangen dari sudut yang dimasukan. Bentuk umum penulisannya adalah sin(bilangan); .

 

5)      stdlib.h : Merupakan file header yang berfungsi untuk operasi pembanding dan operasi konversi. Fungsi-fungsi yang ada di stdlib.h antara lain sebagai berikut :

  • max() : fungsi ini digunakan untuk menentukan nilai maximum dari 2 bilangan yang diinputkan. Bentuk penulisannya adalah max(bilangan1,bilangan2); .

  • min() : fungsi ini digunakan untuk menentukan nilai minimum dari 2 bilangan yang diinputkan. Bentuk penulisannya adalah min(bilangan1,bilangan2); .

  • atof() : fungsi ini digunakan untuk mengkonversi nilai string menjadi bilangan bertipe double. Bentuk umum penulisannya adalah atof(char nama_variabel); .

  • atoi() : fungi ini digunakan untuk mengkonversi nilai string menjadi bilangan bertipe integer. Bentuk umum penulisannya adalah atoi(char nama_variabel); .

 

6)      string.h : Merupakan file header yang berfungsi untuk melakukan manipulasi string. Fungsi-fungsi yang ada di string.h antara lain sebagai berikut :

  • strcpy() : fungsi ini digunakan untuk menyalin suatu string ke variabel tujuan. Bentuk umum penulisannya adalah strcpy(variabeltujuan, string); .

  • strlen() : fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah karakter yang ada dalam suatu string. Bentuk umum penulisannya adalah strlen(string); .

  • strcmp() : fungsi ini digunakan untuk membandingkan 2 buah string. Bentuk umum penulisannya adalah  strcmp(string1,string2); .

  • strrev() : fungsi ini digunakan untuk membalikan urutan suatu string. Bentuk umum penulisannya adalah strrev (string); .

  • strlwr() : fungsi ini digunakan untuk mengubah semua huruf menjadi huruf kecil. Bentuk umum penulisannya adalah strlwr(sterng); .

  • strupr() : fungsi ini digunakan untuk mengubah semua huruf menjadi huruf kapital. Bentuk umum penulisannya adalah strupr(string); .

  • strcat() : fungsi ini digunakan untuk menggabungkan 2 buah string, untuk menggunakan fungsi ini juga harus menambahkan file header ctype.h. Bentuk umum penulisannya adalah strcat(variabeltujuan, string); .

Tutorial Aplikasi Pemrograman C++ di Android

Tutorial Aplikasi Pemrograman C++ di Android 

Dcoder merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk

memrogram dengan menggunakan berbagai macam jenis

bahasa pemrograman.

Aplikasi ini dapat digunakan untuk: 

  • Menulis Naskah Program.

  • Mengkompilasi Program ( Compile )

  • Melakukan Pengujian Program ( Debugging )

  • Mengaitkan Object dan Library ke Program ( Linking )

  • Menjalankan Program ( Running )

Berikut ini adalah tampilan halaman pemrograman aplikasi Dcoder:

Gambar Tampilan Dcoder

Aplikasi Dcoder dapat didownload melalui playstore. 

Gambar Aplikasi Dcoder pada Playstore

Berikut ini langkah-langkah membuat program di smartphone

  1. Buka aplikasi Dcoder. Klik Start Coding






  1. Klik Create Code







  1. Pilih C++. Klik Next







  1. Beri nama file/program. Klik create file




  1. Tampilan awal aplikasi. Klok Tombol Play untuk run program.




  1. Gambar tampilan saat di run/compile





  1. Untuk membuat enter perlu ditambah <<endl;