Friday, April 6, 2018

Teori Menjadi Fotografer Handal


Nama   :
-          Devy Larasati              16518241025
-          Yoyon Fauzi               16518241026
-          Dwi Krisnaningrum    16518241027
-          Wahyu Romadloni      16518241028
Rangkuman Materi Teknik Fotografi Digital
A.    Dasar Fotografi
·         Fotografi merupakan seni atau proses yang menghasilkan gambar dan cahaya pada film
·         Kunci menghasilkan foto yang bagus ialah kemampuan untuk memahami dan memanfaatkan cahaya yang ada atau dengan bantuan alat pencahayaan(lighting)
·         Cara untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk pada sensor kamera digital :
1.      Kecepatan (shutter speed) = lamanya waktu yang diperlukan untuk menyinari sensor CMOS atau CCD pada kamera digital. Shutter semacam layer yang menutup sensor.
2.      Bukaan lensa/diafragma( aperture)=Aperture adalah ukuran bukaan lensa yang berfungsi memasukkan dan meneruskan cahaya ke sensor. Ukuran besar kecilnya dapat diatur melalui diafragma.
3.      ISO /kepekaan = ISO lebih dipahami sebagai kemampuan teknologi sensor untuk menangkap cahaya(tingkat kepekaan terhadap cahaya). Semakin tinggi ISO yang digunakan maka semakin besar kepekaan terhadap cahaya.
·         Untuk mengetahui apakah exposure sudah tepat atau belum pada kamera digital atau konvensional tersedia fasilitas metering. Sehingga terjadinya kelebihan cahaya atau kekurangan cahaya dapat diminimalkan.
B.     Kamera Digital
·         Kamera digital adalah piranti yang secara elektronik menangkap gambar dan menyimpannya dalam memori digital, tidak lagi membutuhkan bantuan film untuk media hasil jepret.
·         Cara kerja kamera digital
1.      Pada saat memotret gambar sepeda, cahaya gambar datang dari sepeda ke kamera dan mengenai lensa.
2.      Gambar yang ditangkap lensa dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD/CMOS atau sensor gambar.
3.      CCD mengubah sinyal analog/ gambar dari lensa menjadi sinyal listrik. Pada CCD terdapat Pixel/jumlah titik.
4.      Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang bertugas memproses gambar menjadi file berformat gambar serta melakukan kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPG, JPEG,dll)
5.      Setelah menjadi sinyal digital, selanjutnya diproses oleh chip processor komputer yang dimiliki setiap kamera
6.      Proses terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar ke bagian penyimpanan.
C.    Mekanisme Kerja Kamera DSLR
·         DSLR (Digital Single Lens Reflex) adalah kamera yang memanfaatkan cermin untuk mengarahkan cahaya dari lensa ke viewfinder (lobang kecil dibelakang kamera tempat kita mengintip.
·        
1.      Lensa : Terdiri dari elemen-elemen lensa majemuk yang disusun secara berderet, serta sebuah celah aperture yang dapat melebar dan menyempit. Berfungsi untuk mengsatur view yang dibidik akan tampil pada gambarnya nanti
2.      Cermin : Untuk melindungi sensor dari cahaya/debu saat tidak digunakan dan untuk menyalurkan cahaya/view ke viewfinder
3.      Shutter : Berfungsi menahan sinar yang masuk tidak mengenai film sampai kita menekan tombol. Lamanya tirai shutter terbuka inilah yang disebut shutter speed.
4.      Sensor : Berfungsi untuk menangkap cahaya/view yang dibidik dan mengubahnya menjadi data digital.
5.      Layar Focusing : Komponen utama dalam teknologi autofocus, berfungsi untuk mendeteksi keadaan fokus suatu view yang dibidik.
6.      Lensa Condenser : Berfungsi memperbesar tampilan objek
7.      Pentaprisma : Berfungsi menampilkan view yang diteruskan dari focusing screen sebanyak dua kali sehingga view yang awalnya terbalik, menjadi tidak terbalik.
8.      Viewfinder : Tempat fotografer mengintip view yang dibidik kamera sebelum mengambil gambar.
·         Mekanisme kerja :
-          View masuk ke dalam sederetan elemen depan lensa Lubang aperture
-          Penyesuaian view kemudian diproyeksikan dalam keadaan terbalik oleh deretan elemen lensa paling belakang
-          Menuju sebuah cermin dengan kemiringan 45 derajat, kemudian dipantulkan menuju focusing screen dan condenser element. Kemudian diteruskan ke pentaprism untuk membalik kembali view yang dibidik terebut.
Bagian-bagian kamera :
Kamera DSLR
Keterangan :
1.      Lensa
Jenis-jenis lensa pada kamera DSLR dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan, namun DLSR dan lensa memiliki perbedaan mount, jadi size perlu diperhatikan.
2.      Grip
Bagian dikanan kamera sebagai pegangan, didalamnya terdapat baterai.
3.      Shutter dan Dial
Shutter berfungsi mengambil bidikan dan dial mengatur kecepatan diafragma.
4.      Tombol Lensa
Memisahkan kamera dari lensa dan menahan beban lensa saat menyatu dengan DLSR.
5.      Shut mode button
Untuk mengatur mode-mode pemotretan yang diinginkan.
6.      Built in Flash Light
Lampu flash internal, hanya dapat menghadap ke satu arah.

Keterangan :
1.      Viewfinder
Nama laindari jendela bidik. Didalamnya terdapat karet sebagai penahan cahaya, terdapat pula titik focus.
2.      LCD
Terdapat 3 fungsi : melihat hasil jepretan kita, melihat info-info atau settingan pada kamera, dan sebagai live view.
3.      Tombol navigasi
Berfungsi mengendalikan setting kamera dan melihat hasil foto.
4.      Tombol play
Melihat tampilan hasil jepretan.
5.      Tombol menu
Untuk melakukan perubahan settingan kamera.
6.      Tombol zoom
Untuk memperbesal dan memperkecil hasil jepretan.
7.      Tombol AV
Berfungsi mengatur kompensasi pencahayaan.
8.      Speaker
Mendengar suara yang sudah kita rekam divideo.
9.      Tombol rekam
Berfungsi merekam video.
Keterangan :
1.      Tombol Power
Menghidupkan dan mematikan kamera DSLR
2.      Shut mode button
Berfungsi mengatur mode-mode pemotretan yang kita inginkan.
TEKNIK FOTOGRAFI DIGITAL
1.      Stabilitas
Bagaimana cara kita dalam memegang kamera akan mempengaruhi hasil foto, misalnya tangan kita gemetar dalam mengambil foto maka hasil foto tersebut akan blur atau tanpa sadar tangan kita menutupi lensa maupun flash.
Tips agar hasil foto bagus :
1.      Jika kesulitan memegang kamera, peganglah dengan kedua tangan
2.      Tangan kanan berada di kanan atas kamera dengan jari bersiap di tombol shutter
3.      Tanggan kiri berada di kiri bawah kamera untuk menopang berat kemera.
4.      Rapatkan siku pada dada agar lebih kuat.

2.      Exposure
Adalah sebuah sebutan untuk menyatakan banyaknya cahaya yang diterima sensor cahaya pada kamera digital. Yang dikontrol oleh dua factor yaitu : shutter speed dan Aperture size.
Shutter speed menentukan berapa lama shutter akan terbuka.
Aperture size tempat cahaya masuk.

3.      DoF (Depth of Field)
Dalam dunia fotogarfi DOF berarti rentang jarak antara kamera dengan subjek foto untuk menghasilkan variasi ketajaman (fokus) gambar yang masih dapat diambil (tidak blur). Dengan kata lain,DOF digunakan untuk menunjukkan ruangan tertentu di dalam foto yang mendapatkan perhatian khusus oleh mata karena adanya perbedaan ketajaman (fokus)
Secara umum, DOF dipengaruhi oleh 3 hal :
1.      Jarak fokus utama dari kamera
Lebar ruang tajam berbanding lurus dengan kuadrat jarak objek.
2.      Bukaan diafragma
Lebar ruang tajam berbanding lurus dengan diafragma.
3.      Panjang fokus lensa yang digunakan
Lebar ruang tajam berbanding terbalik dengan kuadrat panjang fokus.

4.      Teknik Panning
Memberikan kesan gerak pada foto. Ketika melakukan panning, anda harus mengikuti subjek selam eksposure.

5.      Teknik Freezing
Penggunaan rana dengan kecepatan rendah pada subjek yang bergerak akan menimbulkan blur yang memberikan kesan gerak. Hasilnya adalah foto yang memperlihatkan subjek foto tepat di tengah gerakan yang sedang dilakukan.

6.      Teknik Zooming
Merupakan teknik mengambil foto untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang focus lensa pada saat eksposure. Untuk mendapatkan kesan gerak, kita dapat mengatur kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik. Pada saat pemotretan, dalam waktu yang bersamaan dengan proses eksposure, titik focus lensa diubah dengan menarik atau menggeser lensa zoom (tergantung jenis lensa yang model ditarik atau digeser). Efek zooming terbaik akan diperoleh jika background memiliki kontras dan warna yang bervariasi. Teknik ini dapat digunakan pada siang maupun malam hari.

7.      Teknik Blurring
Memberikan kesan bergerak pada sebuah foto adalah dengan membiarkan subjek menjadi blur. Menggunakan kecepatan rana rendah, dan tergantung dari beberapa factor salah satunya kecepatan subjek.

8.      Teknik Bulb
Adalah teknik dalam fotografi yang menggunakan kecepatan yang snagat lambat.
a.       Biasanya pengambilan foto bulb dilakukan pada malam hari
b.      Menggunakan speed rendah atau bulb, speed lebih dari 3 detik.
Untuk mengimbangi gunakan bukaan atau f besr, fl 1 sampai f30, sehingga akan didapatkan hasil gambar yang detail secara keseluruhan tanpa DOF dan agar cahaya tidak terlalu terang.
Untuk menguranggi goncangan maka gunakan alat bantu tripod.

BLITZ FLASH
Biasa disebut lampu kilat. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan cahaya atau menerangi objek yang kekurangan cahaya agar terekspos dengan baik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan blitz :
1.      Blitz dan GN (Guide Number )
Klasifikasi blitz
A.    Berdasarkan ketersediaan dalam kamera
1.      Built-in flash, berasal dari kameranya sendiri
2.      Eksternal, blitz tambahan yang disambung dengan kabel ke kamera
B.     Berdasarkan Tipe/merk kamera
2.      Indoor Flash
Hampir selalu digunakan di dalam ruangan,karena di dalam ruangan penerangan lampu kurang terang untuk menhasilkan foto yang dapat dilihat.
Beberapa hal yang perlu dipehatikan dalam menggunakan indoor flash untuk mendapatkan hasil yang maksimal, antar lain :
a.       Jangan memotret objek yang terlalu dekat dengan blitz yang dihadapkan tegak lurus.
b.      Kombinasikan flash dengan slow shutter speed
c.       Bila ruangan agak gelap, waspadai terjadinya efek mata merah/red eye effect. Jika kamera mempunyai fasilitas pre-flas/red eye reduction, maka gunakan hal ini.
d.      Dalam ruangan pun ada sumber cahaya yang kuat seperti spotlight. Hindari memotret dengan menghadap langsung ke sumber cahaya kuat tersebut kecuali ingin memdapatkan siluet yang tidak sempurna.

3.      Bounce/Diffuse
Flash adalah sumber cahaya yang sangat kuat. Selain itu flash adalha sumber cahaya dari cahaya kecil (sempit)
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari hal ini dalam artian melunakkan cahaya tersebut :
a.       Memperluas bidnag datang cahaya yaitu dengan memantulkannya ke bidang lain (bounce)
b.      Menyebarkan cahaya yang datang dari sumber kecil tersebut sehingga meluas (diffuse)
Bounce flash dilakukan dengan cara memantulkan flash ke satu bidang yang luas sehingga cahaya datang dalam sudut yang lebih luas. Misalnya menghadapkan flash tersebut pada langit-langit di tengah fotografer/flash dan objek.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan bounce flash ini :
a.       Jarak untuk menghitung f/stop berubah bukan menjadi jarak kamera dan objek tetapi berubah menjadi jarak yang dilalui oleh cahaya flash.
b.      Berkaitan dengan point a. maka jarak langit-langit/dinding tidak boleh terlalu jauh atau akan jadi sia-sia.
c.       Gunakan selalu bidang pantul berwarna putih dan tidak gelap.
d.      Perhatikan dapat terjadi kemunculan bayangan pada sisi lain cahaya.

4.      Outdoor Flash
Flash secara umum digunakan untuk suasana pemotretan yang kekurangan pencahayaan. Fotografer umumnya tidak memikirkan tentang perlunya penggunaan flash pada pemotretan luar ruangan(siang hari) karna sinar matahari sudah sangat terang.
Flash sangat dibutuhkan pada pemotretan outdoor terutama pada:
a.       Kondisi objek membelakangi matahari.
b.      Matahari berada di atas langit atau di atas kepala.
c.       Objek berada pada open shade (bayangan)
d.      Langit sangat biru dan menggoda.
e.       Langit mendung


No comments:

Post a Comment