Thursday, May 24, 2018

Kapasitor


Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Karena kapasitor juga tidak dapat menguatkan, menyearahkan dan mengubah suatu energi ke bentuk lainnya sama seperti resistor, maka kapasitor juga termasuk komponen pasif elektronika. Kapasitor juga sering disebut kondensator atau kapasitansi.
Lambang kondensator (mempunyai kutub) pada skema elektronika.
Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika.
Kapasitansi dari kapasitor dapat ditentukan dengan rumus:
C : Kapasitansi                             ε0 : permitivitas hampa
εr : permitivitas relatif                 A : luas pelat
d :jarak antar pelat/tebal dielektrik
Pada kapasitor keramik dan beberapa jenis yang lain nilainya dikodekan. Biasanya terdiri dari 4 digit, dimana 3 digit merupakan angka dan digit terakhir berupa huruf yang menyatakan toleransinya. 3 digit pertama angka yang terakhir berfungsi untuk menentukan 10n, nilai n dapat dilihat pada tabel.


3rd Digit
Multiplier
Letter
Tolerance
0
1
D
0.5 pF
1
10
F
1 %
2
100
G
2%
3
1000
H
3%
4
10000
J
5%
5
100000
K
10%
6-7
Not Used
M
20%
8
.01
P
+100-0%
9
.1
Z
+80-20%
Tabel 2.1 Kode Kapasitor Keramik
Macam- macam  dan penggunaan kapasitor :
1. Electrolytic Capacitor
Gambar 2.21 Electrolytic Kapasitor
Kapasitor electrolytic adalah jenis yang paling populer untuk nilai lebih besar dari sekitar 1 microfarad. Kapasitor electrolytic dibangun menggunakan lapisan tipis oksida pada aluminium foil. Elektrolit digunakan untuk membuat kontak dengan lempeng lainnya. Kapasitor jenis ini  memiliki perbedaan pada kedua sisinya, maka dalam pemasangan kita harus hati-hati jangan sampai terbalik karena akan mengakibatkan kerusakan bahkan meledak.
2. Tantalum Capacitor
Gambar 2.22 Tantalum Kapasitor
Tantalum kapasitor ini mirip dengan kapasitor elektrolitikyang elektrodanya terbuat dari material tantalum. Karakteristik temperatur dan frekuensi lebih bagus dari pada kapasitor elektrolitik dari bahan almunium dan kapasitor ini banyak digunakan untuk sistem dengan sinyal analog.


3. Ceramic Capacitor
Gambar 2.23 Keramik Kapasitor
Kapasitor keramik biasanya digunakan untuk frekuensi radio dan beberapa aplikasi audio. Kapasitor keramik rentang nilai dari angka-angka serendah beberapa picofarads menjadi sekitar 0,1 microfarads. Biasanya kapasitor ini digunakan untuk rangkaian dengan frekuensi tinggi. Kapasitor ini tidak baik digunakan untuk rangkaian analog karena dapat mengubah bentuk sinyal.
4. Multilayer Ceramic Capacitor
Gambar 2.24 Multilayer Keramik Kapasitor
Kapasitor ini hampir sama dengan kapasitor keramik yang membedakan adalah jumlah lapisan yang menyusun dielektriknya. Pada jenis ini dielektriknya tersusun dari banyak lapisan dengan ketebalan 10 sampai 20 µm dan pelat elektrodanya  terbuat dari logam murniserta memiliki karakteristik suhu yang lebih bagus daripada kapasitor keramik.
5. Polyester Film Capacitor
Gambar 2.25 Polyester Film Kapasitor
Dielektriknya terbuat dari polyester film. Berkarakteristik suhu dan frekuensi yang lebih bagus dari semua kapasitor diatas. Biasa dipakai rangkaian berfrekuensi tinggidan analog, sering disebut mylar dan bertoleransi ± 5 % sampai ± 10 %. 
6. Polypropylene Capacitor
Gambar 2.26 Polypropylene Kapasitor
Kapasitor ini bertoleransi lebih tinggi dari polyester film capacitor. Nilai kapasitansi dari komponen ini tidak akan berubah bila dirancang dengan sistem frekuensi yang melaluinya lebih kecil atau sama dengan KHz.
7. Kapasitor Mika
Gambar 2.27 Kapasitor Mika
Bahan dielektrik kapasitor ini menggunakan mika. Kapasitor ini memiliki kestabilan yang bagus karena temperatur koefisiennya rendah, dan memiliki frekuensi karakteristik ynga sangat bagus. Biasa digunakan dalam rangkaian resonansi, filter untuk frekuensi tinggidan rangkaian yang bertegangan tinggi. 
8.  Polystyrene Film Capacitor
Gambar 2.28 Polyestyrene Film Kapasitor
Dielektrik dari  kapasitor ini adalah polystyrene film. Sering digunakan dalam aplikasi berfrekuensi tinggi. Karena konstruksinya sama dengan koil maka kapasitor ini baik untuk aplikasi pewaktu dan filter yang berfrekuensi beberapa ratus KHz. Kapasitor ini memiliki dua warna elektroda yaitu merah (dari bahan tembaga) dan abu-abu (kertas aluminium). 
9. Electric Double Capacitor (Super Capacitor)
Gambar 2.29 Electric Double Kapasitor
Kapasitor ini bahan dielektriknya sama dengan kapasitor elektrolitik tetapi memiliki ukuran yang lebih besar. Biasanya mempunyai satuan Farad (F). Kapasitor ini biasa digunakan untuk rangkaian power supply.
10. Trimmer Capacitor
Gambar 2.30 Trimmer Kapasitor
Dielektrik kapasitor ini menggunakan bahan keramik atau plastik. Nilai kapasitansinya dapat diubah dengan cara memutar skrup yang ada di bagian atas. Dalam pemutaran harus menggunakan obeng khusus agar tidak timbul efek kapasitansi pada obeng dengan tangan.

11. Tuning Capacitor
Gambar 2.31 Turning Kapasitor
Kapasitor yang biasa disebut “ Varicons “ ini sering digunakan sebagai pemilih gelombang pada radio. Jenis dielektriknya menggunakan udara, mengubah nilai kapasitansinya dengan memutar gagang yang ada pada badan kapasitor kekiri atau kekanan.

No comments:

Post a Comment