Tuesday, June 6, 2023

Luka

 



Luka ini abadi.

Kau yang katanya tulus menyinari.

Mematikan kasih dan memilih pergi.

Kau yang kusimpan di hati.

Berhenti untuk peduli.

Aku disini mati.

Kau disana menikmati hari.

Tak ada kebenaran yang hakiki. 

Hanya dua insan yang tak bisa saling mengerti. 


Tuesday, December 6, 2022

Prinsip Kerja, Wiring, dan Pemrograman Arduino Sensor LDR

 Prinsip Kerja, Wiring, dan Pemrograman Arduino Sensor LDR

Gambar Sensor LDR


  1. Pengertian Sensor LDR

Light Dependent Resistor adalah salah satu jenis komponen resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah sesuai intensitas cahaya yang diterima. Semakin besar intensitas cahaya yang diterima maka hambatannya semakin menurun. Sebaliknya apabila intensitas cahaya yang diterima semakin sedikit atau semakin redup maka nilai hambatannya semakin besar. Pada umumnya nilai resistansi/hambatan saat terang adalah 500 Ohm dan saat gelap resistansinya hingga 200 Kilo Ohm. Sensor LDR dapat diaplikasikan pada lampu jalan, lampu taman, alarm, dll.

  1. Prinsip Kerja Sensor LDR

Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.

  1. Pengkabelan/Wiring Sensor LDR





  1. Pemrograman

byte ldr = A0;

int nilaiLDR;

void setup() {

  Serial.begin(9600);

}

void loop() {

  nilaiLDR = analogRead(ldr);

  Serial.print("Nilai LDR: ");

  Serial.println(nilaiLDR);

  }


  1. Simulasi

Untuk melihat simulasi Project tersebut dapat dilihat pada link: https://wokwi.com/projects/350309002713760339

Prinsip kerja sensor ultrasonik wiring dan pemrograman arduino

Sensor ultrasonik: Pengertian, Prinsip Kerja, Wiring dan Pemrograman pada Arduino


Gambar Sensor Ultrasonik

1. Pengertian dan Prinsip Kerja

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).


Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

Gambar Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
Prinsip kerja sensor ultrasonik yaitu transmiter pada sensor mengeluarkan gelombang suara saat pin Trig diset HIGH. waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan pin Echo cukup 8 microseconds. Ketika ada benda di depannya maka gelombang suara yang dipancarkan akan memantul kemudian diterima oleh receiver. Dari prinsip kerja tersebut dapat diketahui jarak antara sensor dan benda yaitu setengah dari kecepatan suara dibagi waktu yang dibutuhkan gelombang suara dari transmiter sampai ke receiver.

Pemancar ultrasonik akan memancarkan gelombang dengan frekuensi 40kHz dengan jeda waktu tertentu.
Kecepatan rambat gelombang bunyi yaitu kisaran 340 m/s.

Sesudah gelombang pantulan mengenai alat penerima, gelombang tersebut akan diolah untuk dihitung jarak benda tersebut.

Rumus jarak benda dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

S = 340.t/2

S = Jarak
t = Selisih waktu dipancarkan dan waktu diterima gelombang

2. Wiring/Pengkabelan Sensor Ultrasonik



3. Pemrograman Arduino

#define echoPin 9 //Echo Pin
#define trigPin 10 //Trigger Pin

int maximumRange = 200; //kebutuhan akan maksimal range
int minimumRange = 00; //kebutuhan akan minimal range
long waktu, jarak; //waktu untuk kalkulasi jarak
 
void setup() {
Serial.begin (9600); //inisialiasasi komunikasi serial
//deklarasi pin
pinMode(trigPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
}
 
void loop() {
digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
waktu = pulseIn(echoPin, HIGH);
 delay(500);
//perhitungan untuk dijadikan jarak
jarak = waktu/58.2;
Serial.println("waktu = ");
Serial.println(waktu);
Serial.println("jarak = ");
Serial.println(jarak);
}

4. Simulasi


Gambar Simulasi pada Wokwi

Untuk melihat simulasi tersebut dapat dilakukan dengan klik https://wokwi.com/projects/350302614553887316



Monday, December 5, 2022

How to Test ICC Reliability using SPSS 25 or SPSS 26

Intraclass correlation coefficient or commonly called ICC is the ratio between variance between groups and total variance which is used for the ratio between variance between groups and total variance. The ICC coefficient value can be calculated manually using the formula, but it requires a long process. To simplify the testing can be done using SPSS software. The following is an example of ICC reliability testing using SPSS:

An assessment sheet for assessing the question/instrument grid with 10 indicators was given to 3 experts and each indicator was assessed for suitability of the indicators with the grid, suitability of answers and suitability of language. The result is as below:

No. Indicator

Expert 1

Expert 2

Expert 3

1

3

3

4

2

3

3

2

3

4

3

3

4

5

3

4

5

4

2

3

6

3

2

3

7

3

3

3

8

2

1

1

9

3

2

4

10

5

5

5

Test step:

  1. Open the SPSS software

  1. Create Variables by clicking Variable view and entering each expert as a variable, because there are 3 assessors, create 3 variables with the names A1, A2, and A3. Set Decimal to 0. Name labels A1 as Expert 1, A2 as Expert 2, and A3 as Expert 3

  1. Enter the assessment results data by clicking the data view

  1. Click Analyze-Scale-Reliability Analysis

  1. Enter all the variables in the item column by clicking variable then clicking the arrow

the final result

  1. Click button statistics  

  2. Select F Test and tick on ICC

  1. Click Continue, then click OK, the test results will output

  2. SPSS Calculation Results

  1. Conclusion

Based on the SPSS calculation results, it can be seen that the ICC value is 0.699. This value is then compared with the ICC score criteria.

So it can be concluded that the grids are assessed by experts Fair or reliable.


Tutorial Menguji Reliabilitas ICC menggunakan SPSS 25 atau SPSS 26

 Tutorial Menguji Reliabilitas ICC menggunakan SPSS 25 atau SPSS 26


Intraclass correlation coefficient atau biasa disebut ICC adalah rasio antar varians antar kelompok dan varians total yang digunakan untuk rasio antar varians antar kelompok dan varians total. Nilai koefisien ICC dapat dihitung manual menggunakan rumus, tetapi membutuhkan proses yang panjang. Untuk mempermudah pengujiannya dapat dilakukan menggunakan software SPSS. Berikut ini adalah contoh pengujian reliabilitas ICC menggunakan SPSS:


Lembar penilaian untuk menilai kisi kisi soal/instrumen dengan 10 indikator diberikan kepada 3 ahli dan yang dinilai tiap indikator adalah kesesuaian indikator dengan kisi kisi, kesesuaian jawaban dan kesesuaian bahasa . Hasilnya seperti di bawah ini:

No. Indikator

Ahli 1

Ahli 2

Ahli 3

1

3

3

4

2

3

3

2

3

4

3

3

4

5

3

4

5

4

2

3

6

3

2

3

7

3

3

3

8

2

1

1

9

3

2

4

10

5

5

5

Langkah pengujian:

  1. Bukalah software SPSS

  1. Buatlah Variabel dengan cara klik Variable view dan masukkan masing masing ahli sebagai variabel, karena ada 3 penilai maka buatlah 3 variabel dengan nama A1, A2, dan A3. Atur Decimal menjadi 0.  Beri nama label A1 sebagai Ahli 1, A2 sebagai Ahli 2, dan A3 sebagai Ahli 3

  1. Masukanlah data hasil penilaian dengan cara klik data view

  1. Klik Analyze-Scale-Reliability Analysis

  1. Masukkan semua variabel pada kolom item dengan klik variabel kemudian klik panah

hasil akhir

  1. Klik tombol statistics  

  2. Pilih F Test dan centang pada ICC

  1. Klik Continue, selanjutnya klik OK, maka akan keluar output hasil pengujian 

  2. Hasil Perhitungan SPSS

  1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS dapat diketahui bahwa nilai ICC adalah 0,699. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria nilai ICC. 

Maka dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi tersebut dinilai oleh ahli Fair atau reliabel.